Anekdot Individu Absen 11-20
11-Erika SD
Tak
Punya Latar Belakang Presiden
Mantan
Presiden Abdurrahman Wahid memang unik. Dalam situasi genting dan sangat
penting pun dia masih sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan.
Seperti
yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat diinterview salah satu
televisi swasta. "Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai
Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal
TNI/Polri atau pertahanan," ujar Mahfud.
Tak
dinyana, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. "Pak Mahfud
harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang
presiden kok," ujar Gus Dur santai.
Karuan
saja Mahfud MD pun tidak berkutik. "Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh,
pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan," kelakar Mahfud. (mbs)
1.
Struktur
Teks Anekdot “Tak Punya Latar Belakang Presiden”
Struktur
|
Teks
|
Abstraksi
|
Mantan Presiden Abdurrahman Wahid memang unik.
|
Orientasi
|
Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah
Konstitusi Mahfud MD saat diinterview salah satu televisi swasta.
|
Krisis
|
"Waktu itu saya hampir menolak
penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak
memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar Mahfud.
|
Reaksi
|
Tak dinyana, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya.
"Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki
latar belakang presiden kok," ujar Gus Dur santai.
|
Koda
|
Karuan saja Mahfud MD pun tidak berkutik. "Gus Dur memang aneh.
Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan," kelakar
Mahfud.
|
2.
Kebahasaan
Teks Anekdot “Tak Punya Latar Belakang Presiden”
No.
|
Ciri
Kebahasaan Anekdot
|
Kalimat
|
1.
|
Kalimat
yang menyatakan peristiwa masa lalu
|
-Seperti
yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat diinterview salah
satu televisi swasta.
-"Waktu itu saya hampir menolak
penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak
memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar Mahfud.
|
2.
|
Kalimat
retoris
|
-
|
3.
|
Konjungsi
yang menyatakan hubungan waktu
|
-Seperti
yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat diinterview
salah satu televisi swasta.
-"Waktu itu saya hampir menolak
penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki
latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar Mahfud.
|
4.
|
Penggunaan
kata kerja aksi
|
-Dalam
situasi genting dan sangat penting pun dia masih sering meluncurkan
joke-joke yang mencerdaskan.
-"Waktu itu saya hampir menolak
penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak
memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar Mahfud.
-"Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak
perlu memiliki latar belakang presiden kok," ujar Gus Dur santai.
|
5.
|
Kalimat
perintah
|
-
|
6.
|
Kalimat
seru
|
-
|
3.
Makna
Tersirat Teks Anekdot “Tak
Punya Latar Belakang Presiden”
Teks anekdot “Tak Punya Latar Belakang Presiden” mengkritisi
masalah politik di Indonesia. Karena kebanyakan wakil rakyat tidak berlatar
belakang atau tidak terampil di bidang politik, namun mencalonkan diri di
bidang politik. Dan orang Indonesia adalah orang aneh yang memilih mereka yang
tidak berlatar belakang daripada yang memang berlatar belakang politik.
12-Fahrul MA
Airport AbdurrahmanWahid
Padaakhir April 2000, Gus DursempatkeMalang,
danmendaratdiBandaraAbdurrahman
Saleh.Inimengingatkandiapadaperistiwabelasantahunsilam,
ketikadiamendaratdibandara yang samadariJakarta, saatmasihadapenerbanganregular
dariBandaraHalimPerdanakusumakeMalang.
Waktuitu Gus
DurbersamaantaralainAlmarhumJaksaAgungSukartonMarmosujono.
Sebagaimanalazimnyauntukrombonganorangpenting, mereka
pundisambutolehpasukanBanser NU.KetikaromobongansudahberangkatkeSelorejo,
sekitar 60 kilometer daribandara,
petugasBansermelaporpadaposkonyamelalui
handy talky."Halo, halo,
rojer,"kataMasBanser."Lapor:AbdurahmanSalehsudahmendaratdiairport
Abdurrahman Wahid!"
Yah,
kebalik. (mbs)
Sumber: Okezone.com, 24 Nopember
1. Struktur
Strukturteksanekdotdiatastidaklengkapkarenatidakterdapatkoda.Agar
menjadianekdot yang baik,
teksdiatasdapatditambahkanstrukturbaru.Misalnyasajasebagaiberikut.
Struktur
|
Teks
|
Abstraksi
|
Padaakhir April 2000, Gus
DursempatkeMalang, danmendaratdiBandaraAbdurrahman Saleh.
|
Orientasi
|
Inimengingatkandiapadaperistiwabelasantahunsilam, ketikadiamendaratdibandara
yang samadariJakarta, saatmasihadapenerbanganregular
dariBandaraHalimPerdanakusumakeMalang.Waktuitu Gus
DurbersamaantaralainAlmarhumJaksaAgungSukartonMarmosujono.
|
Krisis
|
Sebagaimanalazimnyauntukrombonganorangpenting, mereka pundisambutolehpasukanBanser
NU.KetikaromobongansudahberangkatkeSelorejo, sekitar 60 kilometer
daribandara,petugasBansermelaporpadaposkonyamelalui handy talky."Halo,
halo, rojer,"kataMasBanser.
"Lapor:AbdurahmanSalehsudahmendaratdiairport Abdurrahman Wahid!"
|
Reaksi
|
Yah, kebalik.
|
Koda
|
Gus
Durhanyaterdiamkarenapetugasbanserterbalikmenyebutnama airportdengannama Gus
Dur.
|
2. Kebahasaan
Berikutanalisiskebahasaanteksanekdot “MajuajaDituntun, ApalagiMundur”.
No.
|
CiriKebahasaanAnekdot
|
|
1.
|
Kalimat yang menyatakanperistiwamasalalu
|
Padaakhir April 2000, Gus
DursempatkeMalang, danmendaratdiBandaraAbdurrahman Saleh.
|
2.
|
Konjungsiyang
menyatakanhubunganwaktuatausebab-akibat
|
v Inimengingatkandiapadaperistiwabelasantahunsilam,
ketikadiamendaratdibandara yang samadari Jakarta, saatmasihadapenerbangan
regular dariBandaraHalimPerdanakusumake Malang.
v "Lapor:
AbdurahmanSalehsudahmendaratdi airport Abdurrahman Wahid!"
|
3.
|
Penggunaankatakerjaaksi
|
v Padaakhir April 2000,
Gus DursempatkeMalang, danmendaratdiBandaraAbdurrahman Saleh.
v KetikaromobongansudahberangkatkeSelorejo,
sekitar 60 kilometer daribandara,petugasBansermelaporpadaposkonyamelalui
handy talky.
|
4.
|
Kalimatretoris
|
-
|
5.
|
Kalimatperintah
|
-
|
6.
|
Kalimatseru
|
Yah, kebalik.
|
3. MaknaTersirat
Tidak
terdapat makna tersirat di dalam teks"Airport Abdurrahmad Wahid".
13-Faiq H
ButoCakilPembayarDemonstran?
Punakawanselaludigambarkansebagaikstaria.
Musuhnyajelek-jeleksemua,misalnyaButoCakil. Punakawanseringdiculik, dibawaberpindahdarisatutempatketempat
lain.Tapi, menurut Ki Tedjo, sekarangsemuanyaserbatakjelas. Perilakukesatria
pun takjelas. Yang jadiPunakawan pun takjelas.Yang disebutistana pun takjelas.
Sebabsaatinimasihbanyakistana, ada yang diCendana, ada yang di sana, pokoknya
dimana-mana.
"Supayarakyattentram,
mbokya (para elitepolitik) itukalauberantemcaranya yangcerdaslah. Rakyat
sepertikitainikanjugaperlutahu. Bukanbegitu, Gus?"
"Sebelumtahuistananya,
harustahudulusiapademonstrannya," jawab Gus Dur.
"Yasebelumtahudemonstrannya,
harustahudulusiapa yang membayari."
AnalisisStruktur, Kebahasaan,
danMaknaTersiratTeksAnekdot “ButoCakilPembayarDemonstran?”
1.
Struktur
Strukturteksanekdot di
atastidaklengkapkarenatidakterdapatreaksidankoda. Agar menjadianekdot yang
baik, teks di atasdapatditambahkanstrukturbaru. Misalnyasajasebagaiberikut.
2.
Kebahasaan
Berikutanalisiskebahasaanteksanekdot “MajuajaDituntun,
ApalagiMundur”.
3.
MaknaTersirat
Teksanekdot “ButoCakilPembayarDemonstran?” menyorotimasalah ketidakjelasan yang terjadi di Indonesia dan
demonstran bayaran.
|
14-Firly SM
Tukang Santet Jakarta
Main hakim sendiri
seakan sudah dianggap normal oleh masyarakat kita. Pelakunya bukan cuma rakyat
biasa, tapi sering justru aparat yang berwenang. Paling tidak penghakiman
dilakukan di depan aparat. Sampai-sampai majalah Tempo, jauh sebelum
pembredelan pernah 19 "menghitamkan" beberapa halamannyla sebagai
tanda prihatin. Para pembaca Tempo tentu kaget dan heran. Bermacam dugaan pun
segera muncul. Gus Dur termasuk yang heran dan menduga-duga. "Mengapakah
Tempo dibuat hitam seperti itu?" tanya Gus Dur dalam "kuis
imajiner"nya.
"Karena
reportase soal tukang santet dan bromocorah Jember."
"Siapakah
yang memerintahkan penghitaman itu?"
"Tukang
santet dan bromocorah Jakarta."(mbs)
Sumber: o k e z o
n e . c o m , S e n i n , 1 9 O k t o b e r 2 0 0 9
1. Struktur
Struktur teks anekdot di atas sudah
lengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda sudah ada di dalam
teks. Buktinya adalah sebagai berikut.
Struktur
|
Teks
|
Abstraksi
|
Main hakim sendiri seakan sudah dianggap normal oleh
masyarakat kita.
|
Orientasi
|
Pelakunya bukan cuma rakyat biasa, tapi sering justru
aparat yang berwenang. Paling tidak penghakiman dilakukan di depan aparat.
|
Krisis
|
Sampai-sampai majalah Tempo, jauh sebelum pembredelan
pernah 19 "menghitamkan" beberapa halamannyla sebagai tanda
prihatin.
|
Reaksi
|
Para pembaca Tempo tentu kaget dan heran. Bermacam dugaan pun segera
muncul. Gus Dur termasuk yang heran dan menduga-duga. "Mengapakah Tempo
dibuat hitam seperti itu?" tanya Gus Dur dalam "kuis
imajiner"nya.
|
Koda
|
"Karena reportase soal tukang santet dan bromocorah Jember."
"Siapakah yang memerintahkan penghitaman itu?"
"Tukang santet dan bromocorah Jakarta."
|
2. Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks
anekdot “Tukang Santet
Jakarta”.
No.
|
Ciri
Kebahasaan Anekdot
|
Teks
|
1.
|
Kalimat yang menyatakan
peristiwa masa lalu
|
Main hakim sendiri seakan sudah dianggap normal oleh masyarakat kita.
|
2.
|
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau sebab-akibat
|
Sampai-sampai majalah Tempo, jauh sebelum pembredelan
pernah 19 "menghitamkan" beberapa halamannyla sebagai tanda prihatin.
|
3.
|
Penggunaan kata kerja aksi
|
Sampai-sampai majalah Tempo, jauh sebelum pembredelan
pernah 19 "menghitamkan"
beberapa halamannyla sebagai tanda prihatin.
|
"Siapakah yang memerintahkan penghitaman
itu?"
|
||
Gus Dur termasuk yang heran
dan menduga-duga. "Mengapakah
Tempo dibuat hitam seperti itu?" tanya Gus Dur dalam "kuis
imajiner"nya.
|
||
4.
|
Kalimat retoris
|
"Mengapakah Tempo dibuat hitam seperti itu?"
|
"Siapakah yang memerintahkan penghitaman itu?"
|
||
5.
|
Kalimat perintah
|
-
|
6.
|
Kalimat seru
|
-
|
3. Makna
Tersirat
Teks anekdot di atas adalah, apabila
terdapat masalah, masalah tersebut akan selalu dikenang. Selain itu, masalah
yang kita timbulkan dapat menimbulkan banyak permasalahan yang akan timbul
dimasa depan.
15-Indah DAL
Keliling Dunia Tidak Mati Kok!
Empat dokter ahli menyampaikan analisis negatif
terhadap kesehatan Gus Dur kepada DPR. Jauh sebelumnya, salah satu ketua DPP
Partai Golkar Agung Laksono juga pernah mengungkit masalah itu. Agung, yang
juga dokter, mengusulkan agar Presiden Gus Dur diperiksa oleh tim dokter
independen. Usul itu disetujui oleh ketua MPR Amien Rais.
Saat Gus Dur berkunjung ke Kairo, wartawan pun
menanyakan usulan Agung Laksono itu. "Kalau mau tahu soal kesehatan saya,
tanya saja sama dokter yang pernah memeriksa saya," jawab Gus Dur serius.
Kalau belum percaya? "Gampang saja, saya keliling
(dunia) ini tidak mati kok," jawab Gus Dur menekankan betapa sehatnya dia.
Tapi kemudian Gus Dur bilang, "Masalah begitu jangan tanya sayalah. Saya
sudah malas menjawabnya. Punya ambisi politik saja kok sampai begitu."
(mbs)
- Struktur
Struktur teks anekdot di atas sudah lengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda sudah ada di dalam teks. Buktinya adalah sebagai berikut.
Struktur
|
Teks
|
Abstraksi
|
Empat dokter ahli menyampaikan analisis negatif
terhadap kesehatan Gus Dur kepada DPR.
|
Orientasi
|
Jauh sebelumnya, salah satu ketua
DPP Partai Golkar Agung Laksono juga pernah mengungkit masalah itu. Agung,
yang juga dokter, mengusulkan agar Presiden Gus Dur diperiksa oleh tim dokter
independen. Usul itu disetujui oleh ketua MPR Amien Rais.
|
Krisis
|
Saat Gus Dur berkunjung ke Kairo,
wartawan pun menanyakan usulan Agung Laksono itu. "Kalau mau tahu soal
kesehatan saya, tanya saja sama dokter yang pernah memeriksa saya,"
jawab Gus Dur serius.
|
Reaksi
|
Kalau belum percaya? "Gampang saja, saya
keliling (dunia) ini tidak mati kok," jawab Gus Dur menekankan betapa
sehatnya dia.
|
Koda
|
Tapi kemudian Gus Dur bilang, "Masalah begitu
jangan tanya sayalah. Saya sudah malas menjawabnya. Punya ambisi politik saja
kok sampai begitu."
|
- Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot “Keliling Dunia Tidak Mati Kok!”.
No.
|
Ciri Kebahasaan Anekdot
|
Kalimat
|
1.
|
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
|
Empat dokter ahli menyampaikan analisis negatif
terhadap kesehatan Gus Dur kepada DPR.
|
2.
|
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau
sebab-akibat
|
Tapi kemudian Gus Dur
bilang, “Masalah begitu jangan tanya sayalah. Saya sudah malas menjawabnya.
Punya ambisi politik saja kok sampai begitu.”
|
3.
|
Penggunaan kata kerja aksi
|
|
4.
|
Kalimat retoris
|
“Kalau belum percaya?”
|
5.
|
Kalimat perintah
|
“Kalau mau tahu soal kesehatan saya, tanya saja sama
dokter yang pernah memeriksa saya,”
|
6.
|
Kalimat seru
|
“Punya ambisi politik saja kok sampai begitu.”
|
Makna Tersirat
Teks anekdot “Keliling Dunia Tidak Mati Kok!” menyampaikan tentang perilaku pejabat tinggi negara yang sangat memerdulikan kesehatan seorang presiden tanpa memerhatikan kesehatan rakyat karena mereka memiliki ambisi politik yang sangat tinggi.
Teks anekdot “Keliling Dunia Tidak Mati Kok!” menyampaikan tentang perilaku pejabat tinggi negara yang sangat memerdulikan kesehatan seorang presiden tanpa memerhatikan kesehatan rakyat karena mereka memiliki ambisi politik yang sangat tinggi.
16-Ingelia YF
Panglima
AL Paraguay
Paraguay dikenal sebagai salah satu negara yang
tidak mempunyai laut. Tapi anehnya, Negara Amerika Latin ini punya panglima
angkatan laut.
Suatu ketika, kata GusDur, Panglima AL Paraguay ini
berkunjung ke negara Brasil. Dalam kunjungan itu ia menemui Panglima AL Brasil.
Salah seorang staf AL Brasil yang ikut menemuinya bertanya seenaknya,
"Negara bapak itu aneh ya. Tidak punya laut, tapi punya panglima seperti
Bapak."
Dengan kalem sang tamu pun menanggapi,"Negeri
Anda ini juga aneh, ya. Hukumnya tidak berjalan, tapi merasa perlu mengangkat
seorang menteri kehakiman."
(mbs)
Sumber:
okezone, 15 September 2009
Analisis Struktur, Kebahasaan, dan
Makna Tersirat Teks Anekdot “Panglima AL Paraguay”
v Struktur
Strukturteksanekdotdiatastidaklengkapkarenatidakterdapatkoda.Agar
menjadianekdot yang baik,
teksdiatasdapatditambahkanstrukturbaru.Misalnyasajasebagaiberikut.
Struktur
|
Teks
|
Abstraksi
|
Paraguay dikenalsebagaisalahsatunegara yang tidakmempunyailaut. Tapianehnya,
Negara Amerika Latin inipunyapanglimaangkatanlaut.
|
Orientasi
|
Suatuketika,
kata GusDur, Panglima AL Paraguay iniberkunjungkenegaraBrasil.
DalamkunjunganituiamenemuiPanglima AL Brasil.
|
Krisis
|
Salahseorangstaf AL Brasil yang ikutmenemuinyabertanyaseenaknya,
"Negara bapakituanehya. Tidakpunyalaut, tapipunyapanglimasepertiBapak."
|
Reaksi
|
Dengankalem sang tamu pun menanggapi"NegeriAndainijugaaneh, ya.
Hukumnyatidakberjalan, tapimerasaperlumengangkatseorangmenterikehakiman."
|
Koda
|
Kemudian Staf tersebut pun
terdiam seribu bahasa. Katakanlah ia tidak bisa menjawab lagi ucapan dari
Panglima AL Paraguay ini.
|
v Kebahasaan
Berikutanalisiskebahasaanteksanekdot“Panglima AL Paraguay”
No.
|
CiriKebahasaanAnekdot
|
|
1.
|
Kalimat yang menyatakanperistiwamasalalu
|
Suatuketika,
kata GusDur, Panglima AL Paraguay iniberkunjungkenegaraBrasil.
|
2.
|
Konjungsiyang
menyatakanhubunganwaktuatausebab-akibat
|
Kemudian staf tersebut pun
terdiam seribu bahasa.
|
3.
|
Penggunaankatakerjaaksi
|
·
Paraguay dikenalsebagaisalahsatunegara
yang tidakmempunyailaut
·
Suatuketika, kataGusDur, Panglima AL Paraguay iniberkunjungkenegaraBrasil
·
DalamkunjunganituiamenemuiPanglima AL
Brasil
·
Salahseorangstaf AL Brasil yang ikutmenemuinyabertanyaseenaknya,
· Dengankalem
sang tamu pun menanggapi"NegeriAndainijugaaneh, ya. Hukumnyatidakberjalan,
tapimerasaperlumengangkatseorangmenterikehakiman."
|
4.
|
Kalimatretoris
|
|
5.
|
Kalimatperintah
|
Katakanlah ia tidak bisa
menjawab lagi ucapan dari Panglima AL Paraguay ini
|
6.
|
Kalimatseru
|
v MaknaTersirat
Teksanekdot “Panglima AL Paraguay”
menyorotimasalah hukum di suatu
negara yang tidak berjalan dengan baik atau lancar tapi, negara tersebut merasa
membutuhkan seorang menteri kehakiman. Menteri merupakan sebuah posisi yang
tinggi.
17- Khori’ah N
Orang NU Gila
1. Struktur
Strukturteksanekdotdiatassudahlengkap.Abstraksi,
orientasi, krisis, reaksi,
dankodasudahadadidalamteks.Buktinyaadalahsebagaiberikut.
Struktur
|
Teks
|
Abstraksi
|
Rumah Gus
DurdikawasanCiganjur, Jakarta Selatan,sehari-harinyatidakpernahsepidaritamu.
|
Orientasi
|
Dari
pagihinggamalam,
bahkantakjarangsampaidinihariparatamuinidatangsilihbergantibaik yang
darikalangan NU ataupunbukan.Takjarangmereka pun datangdariluarkota.
|
Krisis
|
Menggambarkanfanatismeorang
NU, kata Gus Dur, menurutnyaada 3 tipeorang NU.
“Kalaumerekadatangdaripukultujuhpagihingga jam sembilanmalam,
danmenceritakantentang NU, itubiasanyaorang NU yang
memangpunyakomitmendanfanatikterhadap NU,” tegas Gus Dur. Orang NU jenis yang
kedua, mereka yang meskisudahlarutmalam, sekitar jam duabelassampai jam
satumalam, namunmasihmengetukpintu Gus Duruntukmembicarakan NU,
“Itunamanyaoranggila NU,” jelasnya.
|
Reaksi
|
“Tapikalauadaorang
NU yang masihjugamengetukpinturumahsaya jam duadiniharihingga jam enampagi,
itunamanyaorang NU yang gila.”
|
Koda
|
Kata Gus
Dursambilterkekeh.
|
2. Kebahasaan
Berikutanalisiskebahasaanteksanekdot
“Orang NU Gila”.
No.
|
CiriKebahasaanAnekdot
|
ContohKalimat
|
1.
|
Kalimat yang menyatakanperistiwamasalalu
|
Rumah
Gus DurdikawasanCiganjur, Jakarta Selatan, sehari-harinyatidakpernahsepidaritamu.
|
2.
|
Konjungsi yang menyatakanhubunganwaktuatausebab-akibat
|
Dari
pagihinggamalam,
bahkantakjarangsampaidinihariparatamuinidatangsilihbergantibaik yang
darikalangan NU ataupunbukan.
|
3.
|
Penggunanaankatakerjaaksi
|
Orang
NU jenis yang kedua, mereka yang meskisudahlarutmalam, sekitar jam
duabelassampai jam satumalam, namunmasihmengetukpintu Gus
Duruntukmembicarakan NU, “Itunamanyaoranggila NU,” jelasnya.
|
4.
|
Kalimatretoris
|
“Emangnyamerekapikirsayaininggakbutuhtidur?”
|
5.
|
Kalimatperintah
|
“Tolongjanganbertamudisaatsayasedangistirahat!”
|
6.
|
Kalimatseru
|
“Ah
merekabenar-benartidakmengenalwaktu.”
|
3. MaknaTersirat
Teksanekdot
“Orang NU Gila” menyampaikankritikantentangorang yang
tidakmengenalwaktu.Padahalkitaseharusnyatahu, kapanwaktukitauntukbertamukerumahorang.
Kita tidakseharusnyabertamudisaat jam istirahatorang yang sedangkitakunjungi.
18-Mahdaviqia Dharmawan
Lupa Tanggal Lahir
Gus
Dur, nama lengkapnya adalah Abdurrahma Al-Dakhil. Dia dilahirkan pada hari
Sabtu di Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Ada rahasia dalam tanggal kelahirannya.
Gus Dur ternyata tidak tahu persis tanggal berapa sebenarnya dia
dilahirkan.
Sewaktu
kecil, saat dia mendaftarkan diri sebagai siswa di sebuah SD di Jakarta, Gus
Dur ditanya, " Namamu siapa Nak?" "Abdurrahman," jawab Gus
Dur.
"Tempat
dan tanggal lahir?' "Jombang ...," jawab Gus Dur terdiam beberapa
saat. "Tanggal empat, bulan delapan, tahun
1940,"
lanjutnya.
Gus
Dur agak ragu sebab dia menghitung dulu bula kelahirannya. Gus Dur hanya hapal
bulan Komariahnya, yaitu hitungan berdasarkan perputaran bulan. Dia tidak ingat
bulan Syamsiahnya ata hitungan berdasarkan perputaran matahari.
Yang
Gus Dur maksud, dia lahir bulan Syakban, bulan kedelapan dalam hitungan
Komariag. Tetapi gurunya menganggap Agustus, yaitu bulan delapan dalam hitungan
Syamsiah.
Maka
sejak itu dia dianggap lahir pada tanggal 4 Agustus 1940. Padahal sebenarnya
dia lahir pada 4 Syakban 1359 Hijriah atau 7 September 1940.
1.
Struktur
Struktur teks anekdot di atas tidak lengkap karena tidak
terdapat krisis dan reaksi.
Agar menjadi anekdot yang baik, teks di atas dapat ditambahkan struktur baru.
Misalnya saja sebagai berikut.
Struktur
|
Teks
|
Abstraksi
|
Gus
Dur, nama lengkapnya adalah Abdurrahma Al-Dakhil. Dia dilahirkan pada hari
Sabtu di Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Ada rahasia dalam tanggal
kelahirannya.
|
Orientasi
|
Gus
Dur ternyata tidak tahu persis tanggal berapa sebenarnya dia dilahirkan.
|
Krisis
|
Sewaktu
kecil, saat dia mendaftarkan diri sebagai siswa di sebuah SD di Jakarta, Gus
Dur ditanya, " Namamu siapa Nak?" "Abdurrahman," jawab
Gus Dur.
"Tempat
dan tanggal lahir?' "Jombang ...," jawab Gus Dur terdiam beberapa
saat. "Tanggal empat, bulan delapan, tahun
1940,"
lanjutnya.
Gus
Dur agak ragu sebab dia menghitung dulu bula kelahirannya. Gus Dur hanya
hapal bulan Komariahnya, yaitu hitungan berdasarkan perputaran bulan. Dia
tidak ingat bulan Syamsiahnya ata hitungan berdasarkan perputaran matahari.
|
Reaksi
|
Yang
Gus Dur maksud, dia lahir bulan Syakban, bulan kedelapan dalam hitungan
Komariag. Tetapi gurunya menganggap Agustus, yaitu bulan delapan dalam
hitungan Syamsiah.
|
Koda
|
Maka
sejak itu dia dianggap lahir pada tanggal 4 Agustus 1940. Padahal sebenarnya
dia lahir pada 4 Syakban 1359 Hijriah atau 7 September 1940.
|
2.
Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot “Tiga Polisi Jujur”.
No.
|
Ciri
Kebahasaan Anekdot
|
|
1.
|
Kalimat yang menyatakan
peristiwa masa lalu
|
Sewaktu kecil, saat dia…..
|
2.
|
Konjungsi
yang menyatakan hubungan waktu
|
…..jawab
Gus Dur terdiam beberapa saat.
|
3.
|
Penggunaan kata kerja aksi
|
Tetapi gurunya menganggap Agustus,
|
4.
|
Kalimat retoris
|
-
|
5.
|
Kalimat perintah
|
-
|
6.
|
Kalimat seru
|
-
|
3.
Makna Tersirat
Teks anekdot tersebut terdapat frasa “perputaran bumi” dan
“perputaran bulan”. Maksudnya, rotasi bumi terhadap matahari dan rotasi bulan
terhadap bumi. Selain itu, teks anekdot tersebut menyindir oknum-oknum yang
menggunakan tanggal lahir Gus Dur yang salah. Dan mengajak kita, akan pentingnya
mengingat tanggal lahir.
19-Monica F
SantriDilarangMerokok
"Para santridilarangkerasmerokok!"
begitulahaturan yang berlaku di semua
pesantren, termasuk di pesantrenTambak
BerasasuhanKiai Fattah, tempat Gus Dur
pernahnyatri. Tapi, namanyasantri, kalau
tidakbengaldanmelanggaraturanrasanya
kurangafdhol.
Suatumalam, tutur Gus Dur, listrik di
pesantrenitutiba-tibapadam. Suasana pun
jadigelapgulita. Para santriada yang tidak
peduli, ada yang tidurtapiadajuga yang
terlihatjalan-jalanmencariudarasegar. Di
luarsebuahrumah, adaseseorangsedang
duduk-duduksantaisambailmerokok.
Seorangsantri yang kebetulanmelintas di
dekatnyaterkejutmelihatadanyalarokok di
tengahkegelapanitu.
"Nyedot, Kang?" sapasisantrisambil
menghampiri "senior"-nya yang sedangasyik
merokokitu. Langsungsaja orang itu
memberikanrokok yang sedangdihisapnya
kepada sang "yunior". Saatdihisap, bara
rokokitumembesar, sehinggasisantri
mengenaliwajah orang tadi.
Sakingtakutnya, santriitulangsunglari
tungganglanggangsambilmembawarokok
pinjamannya. "Hai, rokokkujangandibawa!"
teriakKiaiFatta.
"Para santridilarangkerasmerokok!"
begitulahaturan yang berlaku di semua
pesantren, termasuk di pesantrenTambak
BerasasuhanKiai Fattah, tempat Gus Dur
pernahnyatri. Tapi, namanyasantri, kalau
tidakbengaldanmelanggaraturanrasanya
kurangafdhol.
Suatumalam, tutur Gus Dur, listrik di
pesantrenitutiba-tibapadam. Suasana pun
jadigelapgulita. Para santriada yang tidak
peduli, ada yang tidurtapiadajuga yang
terlihatjalan-jalanmencariudarasegar. Di
luarsebuahrumah, adaseseorangsedang
duduk-duduksantaisambailmerokok.
Seorangsantri yang kebetulanmelintas di
dekatnyaterkejutmelihatadanyalarokok di
tengahkegelapanitu.
"Nyedot, Kang?" sapasisantrisambil
menghampiri "senior"-nya yang sedangasyik
merokokitu. Langsungsaja orang itu
memberikanrokok yang sedangdihisapnya
kepada sang "yunior". Saatdihisap, bara
rokokitumembesar, sehinggasisantri
mengenaliwajah orang tadi.
Sakingtakutnya, santriitulangsunglari
tungganglanggangsambilmembawarokok
pinjamannya. "Hai, rokokkujangandibawa!"
teriakKiaiFatta.
AnalisisStruktur, Kebahasaan,
danMaknaTersiratTeksAnekdot “SantriDilarangMerokok”
1. Struktur
Strukturteksanekdot di
atassudahlengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dankodasudahada di
dalamteks. Buktinyaadalahsebagaiberikut.
Struktur
|
Teks
|
Abstraksi
|
Aturan para
santridilarangkerasmerokok
|
Orientasi
|
"Para
santridilarangkerasmerokok!"
begitulahaturan yang berlaku di semua pesantren. |
Krisis
|
Seorangsantri yang
kebetulanmelintas di
dekatnyaterkejutmelihatadanyalarokok di tengahkegelapanitu. "Nyedot, Kang?" sapasisantrisambil menghampiri "senior"-nya yang sedangasyik merokokitu. |
Reaksi
|
Mendengaritu, Langsungsaja
orang itu
memberikanrokok yang sedangdihisapnya kepada sang "yunior". |
Koda
|
Santriitulangsunglari
tungganglanggangsambilmembawarokok pinjamannya. |
2. Kebahasaan
Berikutanalisiskebahasaanteksanekdot
“SantriDilarangMerokok”.
No.
|
CiriKebahasaanAnekdot
|
|
1.
|
Kalimat yang menyatakanperistiwa
masa lalu
|
"Para santridilarangkerasmerokok!"
begitulahaturan yang berlaku di semua pesantren. |
2.
|
Konjungsiyang
menyatakanhubunganwaktuatausebab-akibat
|
Saatdihisap, bara
rokokitumembesar, sehinggasisantri mengenaliwajah orang tadi. |
3.
|
Penggunaan kata kerjaaksi
|
"Nyedot, Kang?"
sapasisantrisambil
menghampiri "senior"-nya yang sedangasyik merokokitu. |
4.
|
Kalimatretoris
|
"Nyedot,
Kang?" sapasisantri
|
5.
|
Kalimatperintah
|
"Para
santridilarangkerasmerokok!"
|
6.
|
Kalimatseru
|
"Hai,
rokokkujangandibawa!"
|
3. MaknaTersirat
Teksanekdot “SantriDilarangMerokok”
menyampaikantentangaturandilarangmerokokbagi para
santri/menyorotimasalahdalamkehidupaninigelarsantrihanyasebatasgelar,
seorangsantriseharusnyabelajartentangilmu-ilmu agama namunsantri zaman
sekaranglebihsukamerokok /mengkritisimasalahkehidupansehari-hari.
20-M. Izzat IF
Analisis Struktur, Kebahasaan dan Makna Tersirat Teks Anekdot
1.
Struktur
Struktur
teks anekdot di atas sudah lengkap, yaitu abstraksi, orientasi, krisis, reaksi,
dan koda
No.
|
Struktur
|
Teks
|
1.
|
Abstraksi
|
Jauh sebelum
menjadi presiden, Gus Dur
dikenal sebagai
penulis yang cukup
produktif. Hampir
tiap pekan tulisannya
muncul di koran
atau majalah.
|
2.
|
Orientasi
|
Tema tulisannya
pun beragam, dari soal politik,
sosial, sastra,
dan tentu saja agama.
|
3.
|
Krisis
|
Dia pernah
mengangkat soal puisi yang
ditulis oleh
anak-anak di bawah usia 15
tahun yang dimuat
majalah Zaman.
|
4.
|
Reaksi
|
Kata Gus Dur,
anak-anak itu ternyata lebih
jujur dalam
mengungkapkan keinginannya.
Enggak percaya?
Gus Dur membacakan puisi
yang dibuat Zul
Irwan
|
5.
|
Koda
|
Tuhan …
berikan aku mimpi
malam ini
tentang matematika
yang diujikan
besok pagi
|
2. Kebahasaan
Berikut
analisis kebahasaan teks anekdot “Doa
Mimpi Matematika”
No.
|
Ciri Kebahasaan Anekdot
|
Contoh Kalimat
|
1.
|
Kalimat yang menyatakan
masa lalu
|
Jauh
sebelum menjadi presiden, Gus Dur
dikenal
sebagai penulis yang cukup
produktif.
|
2.
|
Konjungsi yang menyatakan
hubungan waktu atau sebab-akibat
|
·
Jauh sebelum menjadi presiden
·
Dia pernah mengangkat soal puisi yang
ditulis oleh anak-anak di bawah usia 15
tahun yang dimuat majalah Zaman.
|
3.
|
Penggunaan kata kerja aksi
|
Dia
pernah mengangkat soal puisi yang
ditulis
oleh anak-anak di bawah usia 15
tahun
yang dimuat majalah Zaman.
|
4.
|
Kalimat retoris
|
|
5.
|
Kalimat perintah
|
|
6.
|
Kalimat seru
|
Gus
Dur membacakan puisi
yang dibuat Zul Irwan.
|
3. Makna
Tersirat
Teks anekdot “Doa Mimpi Matematika” mengkritisi tentang orang – orang yang kurang
paindai dalam mata pelajaran Matematika
Komentar
Posting Komentar