Anekdot Individu Absen 21-30



21-Najma NW
Obrolan Hari Jumat
Pernah suatu ketika Gus Dur di ruang
kerjanya di Istana Merdeka menerima
Mohammad Sobary, peneliti dari LIPI,
kolumnis dan pernah menjadi pemimpin
Kantor Berita Antara dan Djohan Effendi
(Kepala Litbang Departemen Agama)
Hampir sepanjang hari Gus Dur berbincangbincang dengan kedua sahabatnya tersebut.
Sobary sempat menjadi moderator ketika
berlangsung dialog antara Gus Dur dengan
masyarakat seusai shalat Jumat di Masjid
Baiturrahim (Masjid Istana Kepresidenan).
Sobary lantas mengulang cerita Gus Dur
tentang hal lucu yang terjadi di sekitar Gus
Dur selama masa istirahat. Sebelum shalat
Jumat, Gus Dur dari ruang kerjanya
menelepon Menteri Agama di kantornya.
Kebetulan yang mengangkat telepon di
kantor Menteri Agama adalah seorang staf
menteri.
Dialognya demikian:
Gus Dur: Hallo, saya mau bicara dengan
Menteri Agama
Staf Departemen Agama: Ini siapa?
Gus Dur: Saya Abdurrahman Wahid
Staf Departemen Agama: Abdurrahman
Wahid siapa?
Gus Dur: Presiden.....


Analisis Struktur, Kebahasaan, dan Makna Tersirat Teks Anekdot Obrolan Hari Jumat

21. Obrolan Hari Jumat
Struktur
Struktur teks anekdot di atas sudah lengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda sudah ada di dalam teks. Buktinya adalah sebagai berikut.

Struktur
Teks
Abstraksi
Pernah suatu ketika Gus Dur di ruang
kerjanya di Istana Merdeka menerima
Mohammad Sobary, peneliti dari LIPI,
kolumnis dan pernah menjadi pemimpin
Kantor Berita Antara dan Djohan Effendi
(Kepala Litbang Departemen Agama).
Orientasi
Hampir sepanjang hari Gus Dur berbincangbincang dengan kedua sahabatnya tersebut.
Sobary sempat menjadi moderator ketika
berlangsung dialog antara Gus Dur dengan
masyarakat seusai shalat Jumat di Masjid
Baiturrahim (Masjid Istana Kepresidenan).
Krisis
Sobary lantas mengulang cerita Gus Dur
tentang hal lucu yang terjadi di sekitar Gus
Dur selama masa istirahat. Sebelum shalat
Jumat, Gus Dur dari ruang kerjanya
menelepon Menteri Agama di kantornya.
Kebetulan yang mengangkat telepon di
kantor Menteri Agama adalah seorang staf
menteri.
Reaksi
Dialognya demikian:
Gus Dur: Hallo, saya mau bicara dengan
Menteri Agama
Staf Departemen Agama: Ini siapa?
Gus Dur: Saya Abdurrahman Wahid
Staf Departemen Agama: Abdurrahman
Wahid siapa?
Koda
Gus Dur: Presiden.....




Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot "Obrolan Hari Jumat"

No.
Ciri Kebahasaan Anekdot

1.
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Pernah suatu ketika Gus Dur di ruang
kerjanya di Istana Merdeka menerima
Mohammad Sobary, peneliti dari LIPI,
kolumnis dan pernah menjadi pemimpin
Kantor Berita Antara dan Djohan Effendi
(Kepala Litbang Departemen Agama).
2.
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau sebab-akibat
Sebelum shalat
Jumat, Gus Dur dari ruang kerjanya
menelepon Menteri Agama di kantornya.
3.
Penggunaan kata kerja aksi
Kebetulan yang mengangkat telepon di
kantor Menteri Agama adalah seorang staf
menteri.
4.
Kalimat retoris
Staf Departemen Agama: Abdurrahman
Wahid siapa?
5.
Kalimat perintah
Gus Dur: Hallo, saya mau bicara dengan
Menteri Agama
6.
Kalimat seru
-




Makna Tersirat
Teks anekdot" Obrolan Hari Jumat menyampaikan tentang masalah seorang staff yang tidak tahu siapa preidennya. Hal ini menjadi sorotan bahwa zaman sekarang ini banyak yang tidak tahu identitas seseorang walaupun mereka itu orang terdekatnya. Mereka hanya sekedar tahu dari luarnya saja.



22-Nalendra RA
JUDUL TEKS ANEKDOT
“2 GUS ADALAH MUSUH ORBA”

1.       Struktur
Struktur teks anekdot di atas sudah lengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda sudah ada di dalam teks. Buktinya adalah sebagai berikut.

Struktur
Teks
Abstraksi
Di kalangan Nahdliyin, Gus adalah julukan bagi anak kiai yang mereka hormati. Lain sikap hormat kalangan Nahdliyin, lain pula pandangan pemerintah Orde Baru. Yang terakhir ini tak suka dengan para Gus itu, terutama yang kritis terhadap kekuasaan.
Orientasi
Kekritisan Gus Dur terhadap pemerintah Orde Baru mengakibatkan ia "dikucilkan." Gus Nun sering ngomong pedas, maka dianggap musuh pemerintah juga .
Krisis
Tapi , kata Gus Dur, di acara jamuan makan malam bersama tamu-tamunya, sebenarnya ada satu "Gus" lagi yang tidak disukai pemerintah .
Reaksi
Para tamu pun penasaran, dan menunggu Gus siapa lagi gerangan yang dimaksud.
Koda
"Gusmao...," ungkap Gus Dur menyebut nama belakang Kay Rala Xanana (sekarang Presiden Timor Leste), pemimpin Fretilin yang saat itu masih di penjara.

2.       Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot “2 Gus Adalah Musuh Orba”.

No.
Ciri Kebahasaan Anekdot
Contoh Kalimat
1.
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Tapi , kata Gus Dur, di acara jamuan makan malam bersama tamu-tamunya, sebenarnya ada satu "Gus" lagi yang tidak disukai pemerintah .
2.
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau sebab-akibat
Kekritisan Gus Dur terhadap pemerintah Orde Baru mengakibatkan ia "dikucilkan." Gus Nun sering ngomong pedas, maka dianggap musuh pemerintah juga .
3.
Penggunanaan kata kerja aksi
Para tamu pun penasaran, dan menunggu Gus siapa lagi gerangan yang dimaksud.
4.
Kalimat retoris
"Gusmao...," ungkap Gus Dur menyebut nama belakang Kay Rala Xanana (sekarang Presiden Timor Leste), pemimpin Fretilin yang saat itu masih di penjara.
5.
Kalimat perintah

6.
Kalimat seru


3.       Makna Tersirat
Berisi kritikan untuk para pejabat pemerintahan yang tidak mau dikritik oleh rakyat biasa karena sudah merasa yang paling benar, sehingga apabila dikritik maka pengkritik akan dimusuhi pemerintah.



23-Nanda NNN
Gus Dur Dan UU Pornografi
Gus Durdan UUPornografi

Humor inimunculsaatDewanPerwakilan
Rakyat akanmengesahkanRancangan
Undang-undangPornografimenjadiundang-
undangpadapertengahan 2008. Berbagai
pro dankontraberkembang. Demonstrasi di
mana-mana.

Gus Dur yang terkenalsebagaitokoh
kebebasanberpikir, tidakambilpusing. Bagi
dia, di dalam Islam pun telahada porno.
Jaditidakperludiperdebatkan. Berikutcerita
mengenai 189 Gaya Bersetubuh yang dikutip
dariberbagaisumber:

Ketikasemuapihakberteriakmusnahkan
pornoaksidanpornografi di negeriinikarena
tidaksesuaidengansyariat Islam, Gus Dur
justrukurangsependapat. Gus Durberusaha
mengambilcontohdarisisipandangan Islam
tentang porno tersebut.

Misalnyasajaketika Gus Durmenjawab
interview, Gus DurmenyebutkitabRaudlatul
Mu’aththarsebagaikorbantentang
kesalahanmemandangpengertiandaripada
kata porno.

“Andatahu, kitaRaudlatulMu’aththar
(KebunWewangian) itumerupakankitab
Bahasa Arab yang isinyatatacara
bersetubuhdengan 189 gaya."

"Kalaubegitu, kitabitucabul dong?"
AnalisisStruktur, Kebahasaan, danMaknaTersiratTeksAnekdot “Gus Dur dan UU Pornografi.”
Strukturteksanekdot di atastidaklengkapkarenatidakterdapatkoda. Agar menjadianekdot yang baik, teks di atasdapatditambahkanstrukturbaru. Misalnyasajasebagaiberikut.
Struktur
Teks
Abstraksi
Humor inimunculsaatDewanPerwakilan
Rakyat akanmengesahkanRancangan
Undang-undangPornografimenjadiundang-
undangpadapertengahan 2008.
Orientasi
Berbagaipro dankontraberkembang. Demonstrasi dimana-mana.

Gus Dur yang terkenalsebagaitokoh
kebebasanberpikir, tidakambilpusing. Bagi
dia, di dalam Islam pun telahada porno.
Jaditidakperludiperdebatkan. Berikutcerita
mengenai 189 Gaya Bersetubuh yang dikutip
dariberbagaisumber:
Krisis
Ketikasemuapihakberteriakmusnahkan
pornoaksidanpornografi di negeriinikarenatidaksesuaidengansyariat Islam, Gus Durjustrukurangsependapat. Gus Durberusahamengambilcontohdarisisipandangan Islamtentang porno tersebut.

Misalnyasajaketika Gus Durmenjawab
interview, Gus DurmenyebutkitabRaudlatul
Mu’aththarsebagaikorbantentang
kesalahanmemandangpengertiandaripada
kata porno.

Reaksi
“Andatahu, kitaRaudlatulMu’aththar
(KebunWewangian) itumerupakankitab
Bahasa Arab yang isinyatatacara
bersetubuhdengan 189 gaya."

"Kalaubegitu, kitabitucabul dong?”
Koda
Seketikasemuapihakterdiammendengarperkataan Gus Dur.


1.      Kebahasaan
Berikutanalisiskebahasaanteksanekdot “Gus Dur dan UU Pornografi”.
No.
CiriKebahasaanAnekdot
Teks
1.
Kalimat yang menyatakanperistiwamasalalu
Humor inimunculsaatDewanPerwakilan
Rakyat akanmengesahkanRancangan
Undang-undangPornografimenjadiundang-
undangpadapertengahan 2008
2.
Konjungsiyang menyatakanhubunganwaktuatausebab-akibat
Ketikasemuapihakberteriakmusnahkanpornoaksidanpornografi di negeriinikarena
tidaksesuaidengansyariat Islam,

3.
Penggunaan kata kerjaaksi
Ketikasemuapihakberteriakmusnahkan
pornoaksidanpornografi di negeriinikarenatidaksesuaidengansyariat Islam, Gus Durjustrukurangsependapat.
4.
Kalimatretoris
"Kalaubegitu, kitabitucabul dong?
5.
Kalimatperintah
-
6.
Kalimatseru
-

2.      MaknaTersirat
Teksanekdot “Gus Dur dan UU Pornografi.”
1.menyampaikansindiran pada kalimat “Andatahu, kitaRaudlatulMu’aththar(KebunWewangian) itumerupakankitabBahasa Arab yang isinyatatacarabersetubuhdengan 189 gaya."
"Kalaubegitu, kitabitucabul dong?”

2.menyoroti masalahkontroversi pembuatan UU Pornografi

3.mengkritisitentangbeberapapihak yang menganggap bahwa pornografi tidak sesuai dengan syariat islam. Padahal menurut Gus Dur, ada kitab Raudlatul Mu’aththar yang berisi tata cara bersetubuh. Selama ini masyarakat salah mengartikan kata porno.




24-Nawang MP
Becak Dilarang Masuk


1.      Struktur Teks Anekdot Becak Dilarang Masuk
Struktur teks anekdot di atas sudah lengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda sudah ada di dalam teks. Buktinya adalah sebagai berikut.

Struktur
Teks Anekdot Becak Dilarang Masuk
Abstraksi
Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah
bercerita kepada Menteri Pertahanan saat
itu, Mahfud MD, tentang orang Madura yang
katanya banyak akal dan cerdik. Cerita ini
masuk dalam buku Setahun bersama Gus
Dur, Kenangan Menjadi Menteri di Saat Sulit.
Ceritanya, ada tukang becak asal Madura
yang pernah dipergoki oleh polisi ketika
melanggar rambu “becak dilarang masuk”.

Orientasi
Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada
rambu gambar becak disilang dengan garis
hitam yang berarti jalan itu tidak boleh
dimasuki becak.
Krisis
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan
gambar becak tidak boleh masuk jalan ini,”
bentak polisi. “Oh saya melihat pak, tapi itu kan
gambarnya becak kosong. Becak saya kan
ada yang mengemudi,” jawab si tukang
becak .

Reaksi
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah
gambar itu kan ada tulisan bahwa becak
dilarang masuk,” bentak pak polisi lagi.

Koda
“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya
bisa membaca maka saya jadi polisi seperti
sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti
ini,” jawab si tukang becak sambil
cengengesan.



2.      Unsur Kebahasaan Becak Dilarang Masuk
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot “
No.
Ciri Kebahasaan Anekdot
Becak Dilarang Masuk
1.
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan saat itu, Mahfud MD, tentang orang Madura yang
katanya banyak akal dan cerdik.
2.
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau sebab-akibat
Konjungsi waktu :

Ceritanya, ada tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika
melanggar rambu “becak dilarang masuk”.

“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya
bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini,” jawab si tukang becak sambil
cengengesan.


Konjungsi sebab akibat : “Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini,” jawab si tukang becak sambil
cengengesan.

3.
Penggunaan kata kerja aksi
1.      Ceritanya, ada tukang becak asal Madurayang pernah dipergoki oleh polisi ketikamelanggar rambu “becak dilarang masuk”.
2.      “Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong. Becak saya kan ada yang mengemudi,” jawab si tukang becak.
3.      “Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.
4.
Kalimat retoris
“Apa kamu tidak melihat gambar itu?”
5.
Kalimat perintah
-
6.
Kalimat seru
Bodoh, apa kamu tidak bisa baca?

3.      Makna Tersirat Teks Anekdot Becak Dilarang Masuk
Teks anekdot “Becak Dilarang Masuk” menyampaikan tentang sindiran terhadap seseorang yang berpendidikan tinggi misalnya polisi mempunyai status sosial yang lebih tinggi di masyarakat. Dibuktikan dengan berlaku seenaknya atau terkadang tidak sopan terhadap masyarakat bawah. Selain itu, teks ini mengajarkan untuk mementingkan pendidikan, karena semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pekerjaan dan status sosialnya.



25-Niken AT
Radio Islami
Seorang Indonesia yang baru pulang menunaikan ibadah haji terlihat marah-marah.
"Lho kang, ngopo ngamuk-ngamuk mbanting radio? (Kenapa ngamuk-ngamuk membanting radio?) tanya kawannya penasaran.
Pembohong! Gombal! ujarnya geram. Temannya terpaku kebingungan.
Radio ini di Mekkah tiap hari ngaji Alquranterus. Tapi di sini, isinya lagu dangdut tok. Radio begini kok dibilang radio Islami.
Sampean (Anda) tahu itu radio Islami dari mana?
Lha, itu bacaannya all-transistor. Kan pakai Al."





Analisis Struktur, Kebahasaan, dan Makna Tersirat Teks Anekdot Radio Islami

1. Struktur
Struktur teks anekdot di atas sudah lengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda sudah ada di dalam teks. Buktinya adalah sebagai berikut.

Struktur
Teks
Abstraksi
Seorang Indonesia yang baru pulang menunaikan ibadah haji terlihat marah-marah.
Orientasi
“Lho kang, ngopo ngamuk-ngamuk mbanting radio? (Kenapa ngamuk-ngamuk membanting radio?)” tanya kawannya penasaran.
“Pembohong! Gombal!” ujarnya geram. Temannya terpaku kebingungan.
Krisis
“Radio ini di Mekkah tiap hari ngaji Alquranterus. Tapi di sini, isinya lagu dangdut tok. Radio begini kok dibilang radio Islami.”

Reaksi
“Sampean (Anda) tahu itu radio Islami dari mana?”

Koda
“Lha…, itu bacaannya all-transistor. Kan pakai Al."



2. Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot Radio Islami".

NO.
Ciri Kebahasaan Anekdot
                                    Teks
1.
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Seorang Indonesia yang baru pulang menunaikan ibadah haji terlihat marah-marah.
2.
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau hubungan sebab-akibat

3.
Penggunaan kata kerja aksi
Seorang Indonesia yang baru pulang menunaikan ibadah haji terlihat marah-marah.
“Lho kang, ngopo ngamuk-ngamuk mbanting radio? (Kenapa ngamuk-ngamuk membanting radio?)” tanya kawannya penasaran.
4.
Kalimat retoris
“Lho kang, ngopo ngamuk-ngamuk mbanting radio? (Kenapa ngamuk-ngamuk membanting radio?)” tanya kawannya penasaran.
5.
Kalimat perintah

6.
Kalimat seru
“Pembohong! Gombal!” ujarnya geram. Temannya terpaku kebingungan.



3. Makna Tersirat
Teks anekdot "Radio Islami" mengkritisi masalah tentang sesuatu yang berbeda dari aslinya atau biasanya didengar orang lain. Jadi apabila orang lain mendengar  dari suatu benda yang berbeda dari aslinya atau berbeda dari biasanya maka orang tersebut akan kecewa saat mendengar suara dari benda tersebut.



26-Ning D
Ho Oh
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan- jalan diJakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. "Apa betul ini Jalan Sudirman?""Ho oh," jawab si penjual rokok.Karena bingung dengan jawaban tersebut,dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. "Apa ini Jalan Sudirman?" Polisi menjawab,"Betul."Karena bingung mendapat jawaban yangberbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. "Apa ini Jalan Sudirman?" Gus Dur menjawab "Benar."Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab "Ho oh," lalu tanya polisi dijawab "betul" dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata "benar."Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata,"Ooh begini, kalau Anda bertanya kepadatamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar." Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, "Jadi Anda ini seorang sarjana?"Dengan spontan Gus Dur menjawab, "Ho ... oh!"
Sumber: marhendraputra.co.cc, 3 Januari2010






Analisis Struktur, Kebahasaan dan Makna Tersirat Teks Anekdot
3.        Struktur
Struktur teks anekdot di atas sudah lengkap, di teks tersebut sudah ada abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda.
No.
Struktur
Teks
1.       
Abstraksi
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dariAmerika Serikat sedang jalan- jalan diJakarta.
2.       
Orientasi
Karena bingung dan tersesat, diakemudian bertanya kepada seorang penjualrokok. "Apa betul ini Jalan Sudirman?""Ho
oh," jawab si penjual rokok.
3.       
Krisis
Karena bingung dengan jawaban tersebut,dia kemudian bertanya lagi kepada seorangPolisi yang sedang mengatur lalu lintas. "Apaini Jalan Sudirman?" Polisi menjawab,"Betul."Karena bingung mendapat jawaban yangberbeda, akhirnya dia bertanya kepada GusDur yang waktu itu kebetulan melintasbersama ajudannya. "Apa ini Jalan Sudirman?" Gus Dur menjawab "Benar."Bule itu semakin bingung saja karenamendapat tiga jawaban yang berbeda. Laluakhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi,mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab"Ho oh," lalu tanya polisi dijawab "betul" danyang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata"benar."
4.       
Reaksi
Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata,"Ooh begini, kalau Anda bertanya kepadatamatan SD maka jawabannya adalah ho oh,kalau yang bertanya kep ada tamatan SMAmaka jawabannya adalah betul. Sedangkankalau yang bertanya kepada tamatanUniversitas maka jawabannya benar."

5.       
Koda
"Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnyabertanya, "Jadi Anda ini seorang sarjana?" Dengan spontan Gus Dur menjawab, "Ho...oh!"


4.      Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot “Ho oh”

No.
Ciri Kebahasaan Anekdot
Contoh Kalimat
1.
Kalimat yang menyatakan masa lalu  
Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan- jalan diJakarta
2.
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau sebab-akibat
Karena bingung dan tersesat, dia kemudianbertanya kepada seorang penjual rokok.
3.
Penggunaan kata kerja aksi
Karena bingung dengan jawaban tersebut,dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. Karena bingung mendapat jawaban yangberbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintasbersama ajudannya. "Apa ini Jalan Sudirman?" Gus Dur menjawab"Benar."Bule itu semakin bingung saja karena mendapattiga jawaban yang berbeda. Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, "Jadi Anda ini seorang sarjana?"
4.
Kalimat retoris
-
5.
Kalimat perintah
-
6.
Kalimat seru
"Ho ... oh!"


5.      Makna Tersirat
Teks anekdot “Ho..oh” mengkritisi bahwa sesama manusia jangan membeda-bedakan riwayat sekolah. Karena semua orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama. 



27-Oktavia T
DPR Turun Pangkat
Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang perilaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Sempat menyebut mereka sebagai anak Taman Kanak-Kanak. Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah " turun pangkat" setelah ricuh pada sidang paripurna pembahasan tentang bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.
" DPR dulu TK, sekarang playgroup, " kata Gus Dur ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian DPR saat sidang itu.

AnalisisStruktur, Kebahasaan, danMaknaTersiratTeksAnekdot"DPR Turun Pangkat”
1.    Struktur
Strukturteksanekdotdiatastidaklengkapkarenatidakterdapatreaksidankoda. Agar menjadianekdot yang baik, teksdiatasdapatditambahkanstrukturbaru. Misalnyasajasebagaiberikut.

Struktur
Teks
Abstraksi
Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang perilaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Orientasi
Sempat menyebut mereka sebagai anak Taman Kanak-Kanak. Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah " turun pangkat" setelah ricuh pada sidang paripurna pembahasan tentang bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.

Krisis
"DPR dulu TK, sekarang playgroup, " kata Gus Dur ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian DPR saat sidang itu.

Reaksi
Mendengar jawaban dari Gus Dur, para wartawan berkata "Hmm???" sambil tersenyum tipis. Ada pula yang terlihatmenahantawa, sampai - sampai ingin mengompol disana. Mereka merasa takutmenyinggungperasaan Gus Dur. Lalu, para wartawan berkata " Mengapa begitu pak ? Tolong jawab pak ."

Koda
GusDurberlari terbirit - birit menghindari para wartawan yang mau mengompol di sana. Tanpamemberikomentarsepertibiasanya.


2.    Kebahasaan
Berikutanalisiskebahasaanteksanekdot “DPR Turun Pangkat”.
No.
CiriKebahasaanAnekdot

1.
Kalimat yang menyatakanperistiwamasalalu
Setelah ricuh pada sidang paripurna pembahasan tentang bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.

2.
Konjungsiyang menyatakanhubunganwaktuatausebab-akibat
Setelah ricuh pada sidang paripurna pembahasan tentang bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.

3.
Penggunaankatakerjaaksi
Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang perilaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

4.
Kalimatretoris
Mengapa begitu pak ?
5.
Kalimatperintah
Tolong jawab pak.
6.
Kalimatseru
"Hmm???"

3.    MaknaTersirat
Teksanekdot “DPR Turun Pangkat” mengkritisimasalah DPR zaman sekarang yang saling ribut,untuk menang sendiri saat debat berlangsung pada sidang paripurna, seperti anak kecil yang tidak tahu aturan, yang menyebabkan derajat DPR dianggap rendah oleh masyarakat.




28-Putri EZ
Dicium Artis Cantik

Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem salah satu artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi.
Jelas beberapa di antara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiat nyentrik cuma diem aja disun (dicium) artis cantik. Tak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang di antara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan dalam hati. “Loh Gus, Kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’’
Dengan santai dan silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele. “Lha wong saya kan nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan pengin.”


Analisis Struktur, Kebahasaan, dan Makna Tersirat Teks Anekdot “Dicium Artis Cantik

1.      Struktur
Struktur teks anekdot di atas sudah lengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda sudah ada di dalam teks. Buktinya adalah sebagai berikut.

Struktur
Teks
Abstraksi
Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem salah satu artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen.
Orientasi
Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi.
Krisis
Jelas beberapa di antara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiat nyentrik cuma diem aja disun (dicium) artis cantik.
Reaksi
Gus Mus yang sedang di antara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan dalam hati. “Loh Gus, Kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’’
Koda
Dengan santai dan silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele. “Lha wong saya kan nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan pengin.”

2.      Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot “Dicium Artis Cantik”.

No.
Ciri Kebahasaan Anekdot
Contoh Kalimat
1.
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem salah satu artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen.
2.
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau sebab-akibat
Tak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang di antara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan dalam hati.
3.
Penggunaan kata kerja aksi
Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi.
4.
Kalimat retoris
“Loh Gus, Kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’’
5.
Kalimat perintah
‘’Ya mbok sampeyan jangan pengin.”
6.
Kalimat seru
“Lha wong saya kan nggak bisa lihat.’’

3.      Makna Tersirat
Teks anekdot “Dicium Artis Cantik” menyampaikan tentang pengendalian diri, kita harus mampu mengendalikan diri agar tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang bersifat menggiurkan (kenikmatan yang hakiki). Kita jangan mudah iri atau menginginkan suatu kenikmatan yang telah  didapat orang lain.



29-Rifqi NN
NU DISKON


Suatu hari, di bulan Ramadan, Gus Dur bersama seorang kiai lain (kiai Asrowi) pernah diundang ke kediaman mantan presiden Soeharto untuk buka bersama.

Setelah buka, kemudian salat Maghrib berjamaah. Setelah minum kopi, teh dan makan, terjadilah dialog antara Soeharto dan Gus Dur.

“Gus Dur sampai malam di sini?”
“Engga Pak! Saya harus segera pergi ke ‘tempat lain’.”
“Oh iya ya ya… silaken. Tapi kiainya kan ditinggal di sini ya?”
“Oh, iya Pak, tapi harus ada penjelasan.”
“Penjelasan apa?”
“Salat Tarawihnya nanti itu ngikutin NU lama atau NU baru?”

Soeharto jadi bingung, baru kali ini dia mendengar ada NU lama dan NU baru. Kemudian dia bertanya.
“Lho NU lama dan NU baru apa bedanya?”
”Kalau NU lama, Tarawih dan Witirnya itu 23 rakaat,” kata Gus Dur.
“Oh iya iya ya ya… ga apa-apa….”  Gus Dur sementara diam.
“Lha kalau NU baru?” tanya Soeharto.
“Diskon 60 persen. Salat Tarawih dan Witirnya cuma tinggal 11 rakaat.” Semua
tamu buka puasa langsung tertawa.
 


















Analisis Struktur, Kebahasaan, dan Makna Tersirat Teks Anekdot “NU Diskon”
1.    Struktur
Struktur teks anekdot di atas sudah lengkap. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda sudah ada di dalam teks. Buktinya adalah sebagai berikut.


Struktur
Teks
Abstraksi
 Suatu hari, di bulan Ramadan, Gus Dur bersama seorang kiai lain (kiai Asrowi) pernah diundang ke kediaman mantan presiden Soeharto untuk buka bersama.
Orientasi
Setelah buka, kemudian salat Maghrib berjamaah. Setelah minum kopi, teh dan makan, terjadilah dialog antara Soeharto dan Gus Dur.
Krisis
“Salat Tarawihnya nanti itu ngikutin NU lama atau NU baru?”
Reaksi
”Kalau NU lama, Tarawih dan Witirnya itu 23 rakaat,” kata Gus Dur.
Koda
“Diskon 60 persen. Salat Tarawih dan Witirnya cuma tinggal 11 rakaat.” Semua
tamu buka puasa langsung tertawa.

2.    Kebahasaan
Berikut analisis kebahasaan teks anekdot “NU Diskon”.
No.
Ciri Kebahasaan Anekdot

1.
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Suatu hari, di bulan Ramadan.
2.
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau sebab-akibat
Kemudian dia bertanya.
3.
Penggunaan kata kerja aksi
 Setelah minum kopi, teh dan makan, terjadilah dialog antara Soeharto dan Gus Dur.
4.
Kalimat retoris
“Salat Tarawihnya nanti itu ngikutin NU lama atau NU baru?”
5.
Kalimat perintah
“Oh, iya Pak, tapi harus ada penjelasan.”
6.
Kalimat seru
Engga Pak! Saya harus segera pergi ke ‘tempat lain’.”

3.    Makna Tersirat
Teks anekdot “NU Diskon” menyampaikan tentang masalah orang yang sholat tarawih yang hanya setengah – setengah atau tidak bersungguh sungguh sholat sehingga hanya mendapatkan  setengah dari jumlah rakaat yang ada dalam sholat tarawih.
Teks anekdot “NU Diskon” menyoroti masalah yang ada dikehidupan beragama .
Teks anekdot “NU Diskon” mengkritisi masalah orang zaman sekarang yang melakukan kegiatan beribadah tidak dengan sungguh sungguh.


30-Royan FN
Che Guevara
Struktur
Teks
Abstraksi
Guyonan Gus Dur sewaktu masih menjadi
Presiden RI, saat berkunjung ke Kuba dan
bertemu dengan Fidel Castro.
Orientasi
Saat itu Fidel Castro mendatangi hotel
tempat Gus Dur dan rombongannya
menginap selama di Kuba.
Krisis
Beliau bercerita pada pemimpin Kuba, Fidel
Castro, bahwa ada 3 orang tahanan yang
berada dalam satu sel.
Reaksi
Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak
mendengar guyonan Gus Dur tersebut.
Koda
Gus Dur dan Guevara melanjutkan perbincangan serius mereka.

No.
Ciri Kebahasaan Anekdot

1.
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Guyonan Gus Dur sewaktu masih menjadi
Presiden RI.
2.
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu atau sebab-akibat
Saat itu Fidel Castro mendatangi hotel
tempat Gus Dur dan rombongannya
menginap selama di Kuba.
3.
Penggunaan kata kerja aksi
Beliau bercerita pada pemimpin Kuba, Fidel
Castro, bahwa ada 3 orang tahanan yang
berada dalam satu sel.
4.
Kalimat retoris
-
5.
Kalimat perintah
-
6.
Kalimat seru
-

Makna tersirat : Menyampaikan tentang orang yang memperdebatkan orang lain yang sudah benar-benar salah adalah sia-sia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anekdot Kelompok