Cerpen Individu 1-10
Nama : Annisa R
No. : 1
Kelas : X.6
Kesatria
dari Melayu Timur
Disebuah desa di lereng gunung
nan jauh di hutan Melayu Timur, hiduplah keluarga yang kehidupannya sederhana
namun,cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Keluarga itu terdiri dari beberapa
orang yang berbudi baik. Anak semata wayangnya bernama Hasan, Sang ayah bernama
Hang Laksa. Ibunya bernama Dang Murtini. Untuk mengubah nasib keluarganya
mereka semua akhirnya pindah ke kota dengan harapan nasibnya benar-benar akan
berubah. Hasan anak yang patuh terhadap orangtuanya. Ia senantiasa membantu
kedua orang tua nya untuk berkebun. Di kota barunya,Kota Tanahmunting ia mulai
gemar berlayar,melaut bersama ayahnya. Sedangkan
kebunnya, diolah ibunya.
Suatu
hari Hasan pergi berlayar seorang diri, Ia tak pamit pada ayah-ibunya. Ia
bertekad untuk mencari jati diri. Dalam perjalanannya, Ia selalu singgah di
perkampungan adat sekitar. Ia selalu membantu orang yang kesulitan. Ia pernah
melawan kumpulan perampok seorang diri, hingga warga meyakini bahwa Hasan
adalah orang yang istimewa. Ilmu bela dirinya tak bisa ditandingi siapapun. Tak
heran ia mampu melemahkan sekumpulan perampok. Banyak warga yang tertindas
namun, kini Hasan telah mampu menghentikan penindasan itu.
Suatu
sore, Ia bertemu Laksma,Hazar,dan Baron di pinggir pantai. Ia berdua saling
menceritakan dirinya masing-masing. Ternyata mereka juga tengah berkelana
mencari ilmu. Sejak saat itu mereka berempat bersahabat. Ia bersama-sama
menumpas kemurkaan dan kejahatan. Laksma,Hazar,dan Baron sangat kagum akan
kehebatan Hasan. Hasan senang berbagi ilmu. Akhirnya mereka bertiga berguru
kepada Hasan. Setelah mereka kesana kemari berbuat kebaikan dengan membantu
orang lain dan membunuh para perampok, akhirnya berita kehebatan mereka
terdengar hingga ke telinga Raja Hanung. Hanung adalah Raja termasyhur di
Paluwana. Ia belum memiliki istri. Ia tengah mengingini anak gadis dari Tuan
Panahwuni,yaitu Tun Nikma. Hasan kini diangkat sebagai punggawa raja. Ia
diperintahkan untuk menemaninya melamar Tun Nikma, tetapi lamarannya ditolak.
Akhirnya mereka pergi ke Tanah Kapur untuk melamar Tun Yusma. Tetapi Ayahnya
tak memberinya restu. Raja Hanungwana semakin geram dan kesal. Hatinya panas,
sehingga Ia menyalahkan siapapun yang sedang bersamanya. Sampai suatu ketika
Raja hanung merasa curiga kepada Hasan. Ia berpikir bahwa Hasan sengaja ingin
menguasai kerajaan dengan berpura-pura setia kepadanya dan sebenarnya ingin
merebut kekasihnya. Padahal tak ada niatan sedikitpun untuk merebut semua itu
di hati Hasan. Akhirnya ia diberhentikan dari tugasnya. Kini sahabatnya, Laksma
lah yang diangkat menjadi punggawa raja. Laksma mengira bahwa Hasan telah lama
mati. Padahal Hasan hanya bersembunyi agar tidak bisa ditemukan oleh prajurit
kerajaan. Dihatinya Ia masih tetap peduli terhadap Hasan. Laksma hanya
berpura-pura kepada Raja Hanung. Laksma hanya ingin melengserkan tahta Hanung
yang kini bertindak sewena-wena.
Sejak
saat itu Hasan pergi ke Huluwana untuk menepi. Ia ingin melanjutkan hidup
sendiri dan juga menambah ilmu beladiri. Tiba-tiba di pinggir hutan Ia tak
sengaja bertemu Puteri Kemuning. Parasnya ayu, berbudi luhur, murah senyum dan
tidak angkuh. Tak heran bila Hasan langsung jatuh hati kepadanya. Keduanya
ternyata saling mencintai. Berhari-hari Ia bersama, Ia mulai saling mengenal.
Awalnya mereka mencintai satu sama lain dengan diam-diam. Namun akhirnya Hasan
mengungkapkan cintanya. Ia tak menyangka bahwa Puteri Kemuning juga
mencintainya. Mereka hidup damai dan senantiasa bahagia. Hasan senantiasa
melindungi kekasihnya dimanapun Ia berada. Suatu hari, prajurit dari Paluwana
menemukan Puteri Kemuning di Pasar. Para prajurit itu pasti utusan dari raja
Hanung. Mereka pasti ingin menyerahkan Puteri Kemuning untuk Raja.Raja berhasil
menghasut Hasan dengan memberitahu bahwa sahabatnya lah yang ingin merebut
Puteri Kemuning dari tangannya. Hasan semakin panas hatinya, dan berniat pergi
ke kerajaan untuk membunuh Laksma,sahabatnya. Berbulan-bulan kemudian, Hasan ke
Paluwana untuk mencari tahu kabar sahabat-sahabatnya yang lain. Sahabatnya
telah memberitahu cerita yang sebenarnya kepada Hasan tetapi Hasan tak percaya.
Dihatinya, hanya ada rasa benci terhadap Laksma. Ia telah menyiapkan pedang
untuk membunuh sahabatnya itu. Hasan mengira Laksma berkhianat kepadanya. Hasutan
Raja hanung berhasil. Raja Hanung sebenarnya diam-diam ingin membunuh Hasan.
Raja Hanung lah yang sebenarnya menyembunyikan Puteri Kemuning. Hasan mencari
Puteri Kemuning di setiap sudut Kerajaan.Hasan tak pernah tau bahwa sebenarnya
Laksma lah yang selama ini melindunginya dari kejaran tangan Raja. Laksma
adalah sahabat yang paling setia. Ia senantiasa membela Hasan, tetapi Hasan tak
pernah mengetahuinya. Di detik-detik terakhir senja kala itu, akhirnya Puteri
kemuning ditemukan. Hasan bingung, Ia bingung harus percaya kepada Raja atau
percaya kepada Laksma.
aNama : Auralya Sekar
Nabella Putri
Kelas : X Mipa 6
Absen : 02
Pengorbanan Seorang Anak Kepada Orang Tuanya
Ayla adalah seorang anak perempuan
dari keluarga kurang mampu.Ayahnya bernama Ahmad Jaelani dan ibunya bernama Siti
Rohmah.Mereka tinggal di sebuah gubug kecil di pinggiran sungai Desa
salak.Berawal cerita Ayla seorang gadis yang cantik,baik dan tidak pernah
mengeluh dengan keadaaan ekonomi keluarganya yang kurang mampu.Ayla tidak pernah
malu dengan kehidupannya yang serba kekurangan.
Ayla yang saat
ini sekolah di SMA di dekat desanya itu yang duduk di bangku kelas XII yang
sebentar lagi akan lulus. Ayla juga ingin melanjutkan ke perguruan tinggi
tetapi Ayla juga mengerti tentang keadaannnya yang serba kekurangan. Karena
segala kebutuhan sehari – hari yang terus bertambah dan kondisi orang tuanya
yang sudah tua,dan ibunya yang juga tidak bekerja hanya ayahnya saja yang
bekerja.Ayah Ayla bekerja sebagai petani.Ayla berfikir ingin membantu ayahnya
bekerja sepulang sekolah,karena Ayla kasihan melihat ayahnya yang bekerja
banting tulang sendiri.
Karena orang tua Ayla memiliki hutang
dimana – mana Ayla merasa kasihan melihat ayahnya.Suatu hari Ayla berbicara
kepada ayahnya”biar aku saja yah yang bekerja ayah istirahat saja
dirumah,pulang sekolah Ayla akan bekerja menggantikan ayah di sawah”ujar
Ayla.”Tidak usah nak,ayah tidak mau kamu menanggung semua beban hidup
kita”sahut Pak Ahmad.Ayahnya tidak mau Ayla menanggung beban ayahnya untuk
bekerja menggantikan ayahnya.
Seperti biasa,
Ayla membantu ayahnya di sawah. Tiba – tiba pak Togar datang.Pak Togar adalah
orang yang meminjami ayahnya uang. Pak Togar sangat sombong,jika ada orang yang
meminjam uang kepada pak Togar dan belum bisa melunasi hutang yang dipinjam,
maka harus membayar bunga 2x lipat dari uang yang dipinjam.
”Mana hutang bapak kepada
saya??kenapa tidak segera dilunasi!”Pak Togar berkata.”maaf pak saya belum bisa
melunasi hutang bapak, saya belum mempunyai uang,untuk makan saja tidak ada
uang.”sahut Pak Ahmad.”Kalau nggak bisa membayar kenapa pinjam uang!!!!”teriak
Pak Tegar.Pak Tegar marah – marah karena Pak Ahmad tidak bisa membayar.
Melihat kejadian itu Ayla kasihan
kepada ayahnya.”maafkan kami pak,kami belum bisa membayar hutang bapak.”sahut
Ayla.”ya itu urusan kalian yang penting hutang kalian harus lunas.”lontar Pak
Togar.”beri kami waktu pak,kami akan melunasi hutang kami secepatnya.”sahut
Ayla.”Baik saya akan beri waktu kepada bapak untuk melunasinya,saya beri waktu
satu bulan untuk melunasinya.Jika dalam waktu satu bulan bapak tidak bisa
melunasi hutang bapak,anak bapak akan saya jadikan istri kedua saya.”jawab Pak
Togar.”Pak saya mohon jangan jadikan anak saya sebagai istri kedua bapak,saya akan
melakukan apa saja untuk melunasi hutang saya,tapi tidak dengan menjadikan anak
saya sebagai istri kedua bapak.saya memohon kepada bapak.”ujar Pak Ahmad.
”Tidak ada syarat
lain kecuali anak bapak menjadi istri kedua saya,sudahlah kalau satu bulan lagi bapak tidak bisa melunasi hutang kepada saya
anak bapak akan saya jadikan istri kedua.”ujar Pak Togar.Setelah itu,Pak Togar
langsung pergi.Ayla sangat sedih melihat hal itu.Tetapi,melihat ayahnya yang
banting tulang bekerja untuk melunasi hutangnya.Ayla siap untuk dinikahi oleh
Pak Togar.Tetapi ayah Ayla tidak rela jika anak satu – satunya dijadikan istri
oleh Pak Togar,masa depan Ayla masih panjang ayahnya tidak mau Ayla menikah
dengan Pak Togar demi ayahnya.Hari demi haripun berlalu,10 hari lagi Pak Ahmad
harus melunasi hutangnya.
Pada saat itu
juga Ayla sudah lulus SMA.Ayla mendapatkan beasiswa untuk masuk ke perguruan
tinggi tetapi Ayla juga bingung karena ayahnya belum melunasi hutangnya kepada
Pak Togar.Ayla juga bingung harus memilih mengorbankan dirinya untuk menikah
dengan Pak Togar agar hutang – hutang ayahnya terlunasi atau melanjutkan ke
perguruan tinggi.Karena Ayla sangat kasihan kepada ayahnya,Ayla memutuskan
untuk menikah dengan Pak Togar agar semua hutang ayahnya lunas.Dan Ayla harus
merelakan beasiswanya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi demi melunasi
hutang ayahnya. Ayahnya merasa sangat bersalah kepada Ayla.Tetapi,Ayla
melakukan semua itu demi ayahnya. Pengorbanan Ayla untuk ayahnya angat besar
karena Ayla sangat kasihan kepda ayahnya.
Nama :
Cheilla Sugata Meidiana
Kelas : X MIPA 6
Absen : 03
Pengorbanan
Ada sepasang suami istri yang tinggal di lereng gunung Lawu.
Mereka adalah Samson Samsuri dan Sri Susanti. Pak Samsuri hanya bekerja sebagai
pemulung, ia harus berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka
dikaruniai 1 anak laki laki yang sangat tampan bernama Michael Saputra. Pada
saat memulung, ada satu kejadian yang membuat Pak Samsuri sangat senang.
Kejadian itu terjadi pada saat Pak Samsuri sedang memulung, lalu ada seorang
kakek tua yang tiba-tiba datang untuk meminta makanan, Pak Samsuri merasa
kasihan kepada kakek itu dan ia memberikan nasi jagung bekal makan siangnya
untuk kakek itu. Kakek itu lalu berterimakasih dan mengatakan “Suatu hari, anakmu akan menjadi orang besar,
jagalah anakmu baik-baik”. Mendengar hal itu Pak Budi pun bertanya “ Apakah
benar yang anda katakan kek? Darimana anda tahu?”. Lalu tiba tiba kakek itupun
pergi.
Suatu hari, gunung lawu mengeluarkan kabut tebal secara
tiba-tiba. Karena takut akan terjadi sesuatu, maka Pak Samson mengambil tindakan dengan mengajak istri
beserta Michael yang masih kecil pergi merantau ke desa terpencil dan jauh dari
gunung Lawu. Di desa itu, Michael tumbuh menjadi remaja yang sangat bijak dan
jujur, ia juga pandai beladiri. Ia memiliki 4 sahabat yang bernama Sultan, Ali,
Tohir, dan Andrian. Mereka berniat pergi merantau bersama-sama untuk menuntut
ilmu di kota seberang. Lalu Michael berpamitan kepada kedua orangtuanya. Mereka
pergi menuju kota Banjar untuk menuntut ilmu.
Di sana Michael jatuh cinta kepada Ros Wulandari yang satu
sekolah dengannya, cinta itu bermula ketika masa ospek, Ros dan Michael dihukum
bersama karena mereka terlambat masuk kelas. Semenjak itu, mereka menjadi lebih
sering bersama. Michael tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada Ros,
hingga bertahun-tahun. Pada suatu hari, ketika Michael berencana untuk
menyatakan perasaannya, ia pun mendapat panggilan dari kepala sekolah. Lalu
Michael pun segera datang menemui kepala sekolah. “ Selamat nak, kamu berhasil
membawa nama baik sekolah kita, ada beasiswa untukmu dari Universitas Merpati
Putih, universitas terbaik di negeri ini, apakah kamu mau menerimanya?”. Kata
kepala sekolah. Michael pun berkata “ Iya pak, saya mau menerima beasiswa itu,
terimakasih banyak pak”.
Setelah keluar dari ruang kepala sekolah, Michael teringat
akan rencana mengungkapkan perasaannya
kepada Ros, Michael mengubur dalam-dalam rencana yang ia buat. Ia hanya
bertekad untuk membahagiakan orangtuanya dulu, baru urusan cinta. Hingga
akhirnya, cinta itu terjeda ditengah jalan, karena Michael harus kuliah.
Ketika hari kelulusan tiba, Michael ingin mengucapkan selamat
tinggal pada Ros. Namun, ia tidak menemukan Ros dimana- mana. Michael berfikir (dimana Ros sekarang, kenapa di saat saat
yang membahagiakan ini dia menghilang?). Ketika perjalanan menuju ke
Universitas, Michael melihat seorang pria bernama Malik dikeroyok segerombolan
preman yang berusaha meraih tas yang berisi uang jutaan rupiah. Tanpa pikir
panjang, Michael langsung menghajar segerombolan preman itu sendirian. Ia
mendapat banyak pukulan dan luka luka, preman itu kemudian pergi. Pak
Malik menghampiri Michael dan mengatakan
“ Terimakasih banyak, nak. Kau telah menyelamatkan hidupku, bolehkah aku tahu
siapa namamu dan mau kemana?”. “ Saya Michael Pak, saya sedang melakukan
perjalanan untuk menuntut ilmu, pak”, jawab Michael. “ Nak, maukah kau ikut
denganku dan bekerja di perusahaanku?”, Tanya Pak Malik , dan Michael berkata, “(kalau aku melanjutkan kuliah, maka akan
masih lama waktuku untuk bekerja, sedangkan aku harus mencari uang untuk
keluargaku, hmm...lebih baik aku terima saja penawaran bapak ini) baiklah
pak, saya terima tawaran anda”. Mulai saat itu Michael bekerja di perusahaan
milik Pak Malik. Michael disana sebagai staff biasa. Michael tidak menyangka,
bahwa ia akan bertemu sahabatnya masa sekolah dulu, yaitu Sultan, Ali, Tohir,
dan Andrian. Ternyata mereka juga bekerja di perusahaan yang sama dengan
Michael.
Diantara mereka berlima, Michael lah yang paling aktif dalam
bekerja. Hingga pada suatu ketika, Michael diajak seorang pegawai kantor bernama
Tina untuk mengambil uang dari bank. Dalam perjalanan pulang, Mereka berdua
dihadang sekomplotan perampok yang dari tadi mengikuti mereka. Dengan keahlian
beladiri yang dimiliki Michael, Michael melawan perampok tersebut, pertarungan
terjadi cukup lama, beberapa saat kemudian, sekomplotan perampok itu tergeletak
dipinggir jalan, uang perusahaan selamat. Sesampainya di kantor, pegawai yang
bersama Michael melaporkan kejadian perampokan kepada pak Malik. Pak Malik
merasa hutang budi yang kedua kalinya kepada Michael, sehingga Pak Malik
memutuskan menaikkan jabatan Michael, dari staff biasa menjadi sekretaris bos.
Toni, salah seorang staff di kantor merasa dicurangi karena ia sudah bekerja
belasan tahun, dan tidak pernah naik jabatan, sedangkan Michael yang baru
beberapa minggu , diberikan jabatan sebagai sekretaris bos.
Toni merasa dendam dan iri kepada Michael, sehingga memutuskan
untuk memfitnah Michael. Toni mengatakan kepada Bos (Pak Malik) bahwa kejadian
perampokan uang perusahaan itu merupakan
rencana dari Michael, Toni mengatakan banyak kebohongan yang membuat bos
marah dan kecewa kepada Michael.
Pada saat yang sama, ketika Michael sedang berjalan jalan di
kantor, ia menemukan ruangan yang berisi foto perempuan bersama Bos. Foto foto
itu sangat banyak, dan Michael merasa mengenali perempuan itu. Tina, teman
kantornya yang lewat kemudian
menceritakan sebuah cerita yang membuat
Michael terkejut. Tina bercerita, “ Kau tahu? Dia adalah wanita yang
sangat dicintai tuan Bos, mereka dulu adalah pasangan yang sangat serasi. Dia
adalah Ros Wulandari, mereka berpisah karena ada sesuatu hal yang mengharuskan
berpisah. Namun, tuan Bos berharap suatu
saat nanti, ia akan bisa kembali bersama Ros lagi”. Michael melamun “(apakah dia Ros Wulandari yang sama, yang
dulu sangat kucintai, apakah dia benar-benar Ros? Hahaha...itu memang Ros, oh
ternyata ini penyebabnya Ros tiba-tiba menghilang saat pesta kelulusan, rupanya
ia telah pergi kesini)”. Tina menyadarkan lamunan Michael, dan berkata “
hei Michael, kenapa kau melamun, apa kau kenal dengan Ros?”. “ tentu saja, aku
dulu sangat menyayanginya, dia cinta pertamaku”. Dibalik dinding, bos (Pak
Malik) mendengar pembicaraan mereka. Bos pun pergi dengan perasaan kesal
Bos memanggil Michael, dan Michael datang menuju ruangan bos.
Bos tiba – tiba memecat Michael dengan
tuduhan merencanakan perampokan untuk mengambil uang perusahaan, bos memasukkan
Michael ke penjara. namun Tina membawa pergi Michael jauh dari wilayah
kerjanya, karena ia tahu bahwa Michael tidak bersalah dan hanya difitnah. Tina
menyebar berita palsu bahwa Michael telah meninggal. Semua orang terkejut, tak
terkecuali Ros. Ros mengetahui berita itu dari Koran. Ros tidak percaya kepada
berita itu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari Michael. Ketika
diperjalanan, Ros tertabrak mobil yang dikendarai Toni, karyawan Pak Malik.
Karena terkejut, toni meninggalkan Ros yang tergeletak dijalan, hingga akhirnya
Ros meninggal. Semua orang mengetahui bahwa Ros telah meninggal kecuali
Michael.
Lalu, Sultan (sahabat Michael sejak kecil) diangkat menjadi
sekretaris bos, menggantikan Michael. Sultan pun mengira bahwa Michael telah
mati karena ulah Bos, sehingga Sultan merasa dendam kepada Bos.
Semenjak Michael dan Ros diberitakan meninggal, bos sering
berbuat tidak baik kepada semua orang, sehingga membuat Sultan geram. Sultan
mengambil alih perusahaan Pak Malik. Pak malik berlindung di rumah Tina,staff
perusahannya. Pak Malik menyesal telah berusaha memenjarakan Michael. Akhirnya,
Tina pun membuka rahasia bahwa sebenarnya Michael belum mati, tetapi hanya
disembunyikan. Michael dibebaskan dan diperintahkan untuk membela bos.
Ketika Michael
keluar dari persembunyiannya, ia langsung datang menuju kantor dan melakukan
perkelahian dengan Sultan. Sultan pun kaget, karena sebenarnya Michael masih
hidup. Mau tidak mau, Sultan harus melakukan perlawanan untuk membela diri.
Hingga pada akhirnya, Michael memukul kepala Sultan dengan vas yang ada di meja
kerja. Dalam detik-detik terakhirnya, Sultan mengatakan “ kenapa kau
membunuhku, bukankah kita dulu sahabat baik, selalu bersama kemana-mana. Aku
berbuat ini semua untuk membelamu, namun kenapa kau malah membela Pak Malik
yang jelas-jelas ingin memenjarakanmu? “. Michael terdiam, dan menyesali apa
yang ia lakukan.
Nama :
Cherlie Ferisna Febrianti
No.Absen : 04
Kelas : X
MIPA 6
“Perasaan
yang Terbohongi”
Di sebuah
desa terdapat sebuah keluaga yang hidup aman, damai dan dalam keadaan
berkecukupan. Keluarga tersebut terdiri dari 3 orang, seorang ayah yang bernama
Ali, ibu yang bernama Siti, dan Fryan anak laki-laki mereka. Karena musibah
bencana alam, mereka pindah ke kota. Dan Fryan pun harus pindah sekolah. Kini,
Fryan duduk di bangku SMA. Ia bersekolah di salah satu SMA favorit di
daerahnya. Kedua orang tua Fryan bekerja sebagai PNS sehingga setiap harinya
Fryan merasa kesepian karena tidak ada waktu berkumpul bersama keluarganya. Di
sekolah Fryan memiliki 4 teman, Gino, Ardi, Uky dan Abil.
Suatu hari,
Fryan bersama dengan 4 temannya pergi ke sekolah seperti biasa. Di tengah
perjalanan mereka berpapasan dengan geng sekolah lain. Pada saat itu, Fryan
berhasil membuat geng tersebut pergi dan mundur karena ternyata mereka akan
membuat kekacauan di sekolahnya. Kabar tentang keberanian Fryan pun sudah
terdengar sampai ke seluruh penghuni sekolah. Dan karena keberanian dan
kebaikannya ia diberi penghargaan oleh kepala sekolah dan dijadikan sebagai
siswa teladan. Karena ia menjadi siswa teladan, maka banyak yang mengagumi
Fryan. Sampai-sampai salah satu temannya yang bernama Uky meminta Fryan untuk
mencarikan pacar.
Di sekolah
itu terdapat satu cewek yang sangat cantik yang bernama Felie namun ia tak
pernah mau didekati apalagi ditembak oleh kakak kelas, karena ia hanyalah
seorang junior. Akhirnya Uky pun memilih untuk mendekati perempuan lain yang
bernama Vara. Dan ketika Uky mengutarakan perasaannya ke Vara, Fryan pun ikut
menemaninya. Dan karena teman Vara yang bernama Eca tak suka kepada Fryan
karena dulu ia pernah ditolak oleh Fryan. Eca berusaha untuk mengganggu Fryan
dengan mengempes ban motornya. Pada saat itu, Fryan pulang sendirian karena Uky
pergi dengan kekasih barunya, Vara. “Yan loe pulang sendiri aja ya, gue mau
nganterin Vara”, kata Uky. “Iya gak apa-apa kok Ky santai aja.” jawab Fryan.
Akhirnya Fryan pun pulang sendiri dan di tengah jalan, tiba-tiba ia merasa aneh
dengan ban motornya. Lalu ia pun berhenti untuk mengecek. Dan ternyata benar
ban motornya kempes. Hari sudah menjelang malam, ia bingung harus berbuat apa.
Akhirnya ia menuntun motornya di tengah kegelapan.
Tiba-tiba
saja ada motor yang mengiringinya yang akhirnya berhenti di samping Fryan. Dan
tak disangka ternyata itu adalah Felie. “Lho, Kak Fryan?” tanya Felie. “Eh
Felie, iya ban motor kakak kempes. Kok jam segini kamu masih di luar?” jawab
dan tanya Fryan. “Ehm iya kak, pulang les.” jawab Felie. Dan tiba-tiba hujan
pun datang. Akhirnya mereka pergi berteduh. Karena takut pulang kemalaman,
akhirnya Felie memustuskan untuk menawari Fryan untuk barengan dengannya. “Kak,
ini kan makin malam, gimana kalo motornya dititipkan aja gak apa-apa tak antar
pulang.” kata Felie. “Hah? Gak usah dek gak apa-apa kok biar aku aja yang
nunggu hujannya reda. Kamu pulang aja. Makasih udah nemenin.” kata Fryan. “Gak
kak beneran tak antar aja, ntar malah kemalaman, kan motornya bisa diambil
besok.” kata Felie. “Beneran gak apa-apa dek?” tanya Fryan. “Iya”, jawab Felie.
Akhirnya Fryan pun mau diantar oleh Felie. Di tengah perjalanan temannya, yaitu
Ardi dan Abil mengetahui hal itu. Dan ia pun langsung menceritakan kejadian itu
kepada Uky. Mendengar hal itu, Uky sangat marah kepada Fryan.
Keesokan
harinya di sekolah Uky meminta bertemu dengan Fryan. Mereka bertemu di lapangan
belakang sekolah. “Heh Yan maksud loe apaan. Nglakuin ini semua?” tanya Uky.
“Nglakuin apaan sih Ky?” tanya Fryan. “halah gak usah sok polos deh loe,
semalem loe sama Felie kan?” kata Uky. “Loe tau dari mana?” tanya Fryan.
“Udahlah gak penting. Berarti bener kan loe nglakuin itu?” gertak Uky. “Tapi
itu gak kaya yang loe pikirin Ky. Gue bisa jelasin semua”, kata Fryan. “Gue gak
butuh penjelasan loe, yang gue butuh loe pergi dan gak usah anggap gue sebagai
sahabat loe lagi”, kata Uky dengan marah dan kecewa. “Tapi….” “Udahlah pergi
aja loe. Dasar munafik”, kata Uky. Lalu Fryan pun pergi dengan wajah yang
sangat sedih. Di satu sisi sebenarnya ia juga punya rasa kepada Felie. Namun di
sisi lain, sahabatnya juga merasakan hal yang sama walaupun telah bersama Vara.
Karena hal
itu, Fryan menjadi sosok yang pendiam dan sering termenung. Dan setelah lama
berpikir akhirnya ia memutuskan untuk mendekati Felie dengan tujuan agar ia mau
dekat dengan Uky sahabatnya. Walaupun ia harus membohongi perasaannya. Setelah
seminggu pendekatan, justru perasaan Fryan semakin besar kepada Felie. Dan
ternyata sebenarnya Felie pun mempunyai perasaan yang sama kepada Fryan sejak
pertama kali mengenal Fryan. Namun apalah daya, Fryan yang telanjur berjanji
akan mendekatkan Felie dengan Uky. Lalu Felie mengetahui maksud hati Fryan dari
salah satu sahabat Fryan yaitu Gino. Felie pun sangat kecewa dengan Fryan. Ia
pun menanyakan hal ini kepada Fryan. “Kak Fryan aku pengen Tanya deh ke kaka.
Tapi kakak jangan marah ya”, kata Felie. “Iya tanya aja”, kata Fryan. “Kak
emang benar ya, kakak deketin aku biar bisa sahabatan sama Kak Uky lagi?” tanya
Felie. “Ehm…”, Fryan kebingungan. “Gak apa-apa jujur aja kak”, kata Felie.
“Maaf ya dek aku terpaksa nglakuin ini semua. Maaf ya, maaf.” kata Fryan.
Lalu
keesokan harinya Felie dipertemukan dengan Uky, dengan sangat bahagia Uky
langsung berkenalan dengan Felie. Namun Felie berusaha untuk menjauh dan
langsung bilang jika ia hanya mencintai Fryan bukan Uky. “Hai, Felie aku Uky
sahabatnya Fryan. Aku udah lama banget pengen kenal sama kamu.” kata Uky. “Iya
kak, aku Felie. Kan sekarang udah kenal, berarti udah cukup dong?” jawab Felie.
“Ya masa cuma kenal sih, masa lebih gak boleh?” tanya Uky. “Maaf ya kak, aku
udah tau maksud kakak apa, tapi maaf kak aku gak bisa. Karena aku hanya
mencintai Kak Fryan bukan Kak Uky. Lagian kan Kak Uky udah punya Kak Vara.
Emang mau di kemanain? Maaf kak, kalo lancing tapi aku harus jujur kalo aku gak
bisa.” jelas Felie. Mendengar jawaban itu pun Uky semakin marah. Di lain sisi,
Fryan yang sedari tadi mengikuti Felie dan Uky pun sangat kaget mendengar hal
itu. Tak disangka perempuan yang ia harapkan ternyata punya rasa yang sama
dengannya.
Karena Uky
marah dengan Fryan dan Felie akhirnya ia menjebak mereka berdua agar mendapat
hukuman dari sekolah. Hari itu, Uky telah menyiapkan jebakan yang dibantu oleh
Vara, Eca, dan Ardi, dan Abil. Singkat cerita Felie dikunci di kamar mandi oleh
Vara dan Eca dan lampu kamar mandi pun dimatikan. Karena mereka tau bahwa Felie
hobia dengan kegelapan dan ruang sempit. Selain itu juga waktu telah menujukkan
pukul 17.00 WIB karena sekolah itu memang terbiasa ekstra sampai sore hari.
Sementara itu, Fryan ditelpon oleh Abil untuk pergi ke sekitar kamar mandi itu
dengan alasan ia terkunci. Akhirnya Fryan pun pergi ke kamar mandi, namun yang
ia dengar adalah suara teriakan perempuan yang mennagis minta tolong. Tanpa
pikir panjang ia pun langsung membuka pintu kamar mandi. Ia tak sempat mendobraknya,
karena ternyata kuncinya masih terpasang di pintu. Entah mengapa hal yang
terjadi ini sangat aneh. Dan setelah terbuka ternyata yang di dalam adalah
Felie yang menangis ketakutan. Tanpa membuang waktu Fryan langsung menarik
Felie keluar dan memeluknya. Sementara Felie masih terus-terusan menangis.
Lalu
tiba-tiba saja banyak anak yang datang ke tempat itu, sehingga mereka dituduh
berbuat yang tidak-tidak di kamar mandi. Ketika Fryan ingin menjelaskan, mereka
tak menggubris sedikit pun. Mereka malah sibuk sendiri dengan tuduhan tak
berbukti itu. Karena sesaknya keadaan, Felie yang mempunyai penyakit asma pun
kambuh juga disertai rasa takutnya yang menyebabkan ia jatuh pingsan. Seketika
Fryan tak berpikir panjang ia langsung membawa Felie ke rumah sakit. Karena
perbuatannya ia langsung dicopot dari murid teladan yang kemudian dingantikan
oleh Uky.
Keesokan
harinya Fryan dipanggil ke ruang BK sekolahnya guna untuk klarifikasi masalah.
Karena ia kalah bukti, ia pun harus menerima hukuman bahwa ia harus keluar dari
sekolah. Dengan pasrah dan sabar ia menerima semua ini. Setelah menerima
keputusan itu, Fryan lagsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Felie. Dan
ternyata Felie sudah dibawa ke rumah sakit di luar negeri yang lebih canggih
penanganannya. Tiba-tiba HP Fryan pun berdering, tak disangka ada pesan masuk
dari perempuan yang ia sayangi yang bertuliskan “Aku akan tetap mencintaimu walaupun waktu menginginkanku tuk pergi.
Jika ku telah tiada ku harap kau tetap menjalani harimu dengan biasa dan
bahagia. Aku senang melihatmu tersenyum aku senang melihatmu bahagia, izinkan
aku bahagia dengan senyummu. Walaupun pada akhirnya kita akan berbeda dunia.
Selamat tinggal kakak tercintaku. This love will not lose though I lose from
the world though we are in different world.Thanks for your time my love.”
Dan setelah
ia membaca pesan itu, ia mendapat kabar dari teman Felie bahwa Felie telah
tiada karena di perjalanan ia kehabisan nafas yang akhirnya mernggut nyawanya.
Mendengar berita itu, Fryan langsung menangis tersedu-sedu ia sangat merasa
kehilangan atas kepergian perempuan yang ia cintai. Akhirnya pada hari
selanjutnya ia pergi ke sekolah lamanya untuk meminta pertanggungjawaban atas
meninggalnya Felie. Akhirnya setelah klarifikasi kedua terbukti bahwa Fryan dan
felie tidak bersalah. Semua ini hanya jebakan Uky. Semua ini terungkap karena
pengakuan Gino yang mengetahui rencana penjebakan Fryan dan Felie. Akhirnya
Fryan pun dapat kembali ke sekolah lamanya namun tetap tanpa adanya Felie.
Fryan
sangat marah kepada Uky ia tak menyangka sahabatnya tega melakuakn ini semua
hanya karena rasa cemburu. Ia sempat berkelahi dengan Uky, namun karena Uky
merasa bersalah akhirnya ia meminta maaf kepada Fryan. “Yan gue minta maaf Yan
gue minta maaf”, kata Uky. “Udah terlambat Ky. perempuan yang gue cintai udah
telanjur pergi ninggalij gue untuk selama-lamanya”, jelas Fryan. Namun Uky
terus-terusan meminta maaf kepada Fryan yang masih terus menangis mengingat
kematian Felie. Karena sadar akan posisinya, Uky tetap mengembalikan kembali
posisi siswa teladan kepada Fryan. Namun itu semua tak membuat Fryan bahagia,
karena menurutnya lebih baik menjadi siswa biasa tapi bisa bersama orang yang
ia cinta daripada menjadi siswa teladan yang harus kehilangan cintanya.
Nama:05-DarmaYudha P.P.
kelas.:'XMIPA06.
No.:05
‘’Perjuangan Si Apit’’
Apit adalah seorang anak
miskin. Bapaknya bernama Buntoro dan ibunya bernama Ayu Mereka tinggal di
sebuah gubug reyot di pinggir pantai.Meskipun hidup di dekat pantai mereka
tidak bisa melaut karena mereka tidak memiliki kapal untuk melaut.Ia hanya bisa
mencarimakanan di bibir pantai seperti kerang,ikan-ikan kecil,dan
kepiting.Berawal dari terdengarnya kabar bahwa bupati madiun seorang pemimpin
yang adil dan bijaksana. Madiun pun menjadi daerah yang damai dan tidak ada
masalah sama sekali. Seperti halnya kota terkenal, Madiun pun menjadi tujuan banyak orang, tidak
terkecuali Adi,Rion,dan Yumna. Mereka pindah ke Madiun untuk mendapatkan
penghidupan yang layak. Pada suatu malam, Adi bermimpi bulan turun dari langit.
Cahayanya penuh di atas kepala Apit. Kemudian Buntoro terbangun dan mengangkat
Apit,yang saat itu masih berusia 12 tahun, lalu diciumnya. Seluruh tubuh Apit
berbau sangat harum. Buntoromenceritakan mimpi itu kepada istrinya lalu meminta
pemuka agama untuk mendoakanApit.
Seperti biasa, Apit membantu orang tuanya membelah kayu.
Tiba-tiba pemberontak datang ke tengah alun alun membuat keributan. Banyak
orang mati dan luka-luka. Semua warga di pasar melarikan diri, tetapi tidak
dengan Apit. Dia melawan pemberontak itu dan membunuhnya dengan menggunakan
sebuah tongkat sehingga kepala
pemberontak pun keluar darah yang sangat banyat. Sahabat-sahabat Apit, yaitu
Adi, Rion, Yumna, terkejut karena Apit membunuh pemberontak itu. Pada suatu
ketika, Apit mengajak sahabatnya untuk pergi berlayar menuntut ilmu. Di tengah
perjalanan, perahu mereka yang kecil bertemu dengansebuah kapal yang sangat besar yang berasal dari
Sumatra. Apit bersama sahabatnya
berhasil melumpuhkan kapal tersebut yang
ternyata perompak yang ingin membuat kerusakan di Madiun.Apit pun kembali ke Madiun dan menyerahkan
perompak itu ke pihak kepolisian.
Kabar tentang keberanian Apit dan sahabatnya menumpas perompak
terdengar sampai ke akademi kepolisian. Apit dan sahabatnya diangkat menjadi
prajurit Madiun. Apit yang lebih unggul dibandingkan sahabatnya pun semakin
menunjukan ketangkasannya dalam menjaga dan melindungi Kota Madiun.
Pada suatu hari Bupati Madiun yang bernama Yudha S.Sos, anak
Sang Purba, pergi mengunjungi istana presiden. Sang bupati serta pengikutnya bertemu dengan sang presiden
dan meminta wilayah kota madiun untuk diperluas.Dan permintaan tersebut pun
dikabulkan oleh sang Presiden.Dan setelah diperluas wilayah tersebut bernama
Caruban
Dan di pimpin oleh seseorang yang bernama Jaka Lawa. Dan
JakaLawa belum juga memiliki istri. Terdengar kabar bahwa anak kepala desa yang
bernama Putri Ana sangat cantik jelita.
Jaka Lawa pun sangat ingin beristrikan Putri Ana. Akan tetapi, Putri Ana
menolak pengusaha kaya raya yang
melamarnya karena Putri Ana merasa dia hanyalah seorang anakkepala desa dan
tidak pantas jika menjadi istri pengusaha yang kaya raya.KemudianJaka Lawa yang
ditemani prajurit terbaiknya, Apit, pergi ke Ngawi untuk melamar anak, yaitu
Larasati. Selama di Ngawi,sang Menteri yang tidak suka terhadap kota Madiun dan
mencoba membunuh prajurit yang terkenal gagah berani, yaitu Apit. Berbagai cara
sang menteri membunuh Apit, tetapi selalu gagal. Kemudian sang menteri yang diperintah oleh walikota untuk membunuh
Apit, meminta bantuan mpu Gandring yang terkenal sakti karena kerisnya. Akan
tetapi, seorang mpu Gandring yang sakti
pun tetap dapat dikalahkan oleh Apit dengan diambil kerisnya. Keris mpu
Gandring yang sakti itu dipersembahkan oleh Apit kepada Jaka Lawa. Berkat
keberanian Apit, Jaka Lawa menyerahkan keris sakti itu untuk Apit. Selama keris
itu berada di tangan Apit, dia tidak dapat dikalahkan oleh musuh. Apit pun
diberi gelar Panglima.
Apit berencana balas
dendam kepada kota Ngawi yang telah beberapa kali melakukan percobaan
pembunuhan. Pada pesta pernikahan, Apit bersama sahabatnya mandi di kolam
terlarang yang hanya boleh walikota Ngawi saja yang masuk. Walikota Ngawi
mengetahui perbuatan Apit dan sangat marah. Jaka Lawa meminta maaf dengan
alasan bahwa Apit tidak mengetahui bahwa kolam itu terlarang.
Setelah menikahi Larasati, Jaka Lawayang diiringi rombongan
kembali ke Caruban bersama istrinya. Sesampainya di Caruban, Abdul yang berasal
dari Jawa merasa iri terhadap Apit
karena selalu dipuji-puji olehJaka Lawa. Jaka Lawa pun memberi tahu Jaka
Lawa bahwa perbuatan Apit ketika mandi di kolam Walikota ngawi adalah perbuatan
yang disengaja untuk membalas dendam. Jaka Lawa pun marah dan mengusir Apit.
Setelah Apit pergi, Rion diangkat menjadi pengawalJaka Lawa.
Apit pergi ke
Rembang untuk melanjutkan hidup. Di Rembang, Apit bertemu dengan Sriani. Apit
mempunyai pikiran bahwa jika dia dapat membawa Sriani keCaruban, Jaka Lawa
memaafkannya dan iadapat kembali menjadi panglima di Caruban. Apit pun mendekati Sriani dengan
perasaan suka. Begitu pun sebaliknya, Sriani mencintai Apit. Akan tetapi,
Sriani sakit hati bahwa dibawanya Sriani ke Caruban adalah untuk dinikahkan
dengan Jaka Lawa, bukan dengan Apit. Berkat mantra Apit, Sriani menjadi benci
terhadap Apit dan mau dijadikan gundikJaka Lawa. Kemudian Apit dimaafkan oleh
raja dan dipuji-puji karena telah berhasil membawa wanita yang sangat dicintai
raja.
Abdul yang masih
iri terhadap Apit mengetahui bahwa diantara Apit dan Sriani saling mencintai.
Abdul bersama Ali membuat rencana untuk
menjebak Apit. Apit dipertemukan dengan Sriani dan terjadilah fitnah berzina.
Jaka Lawa sangat marah dan memerintahkan algojo untuk memberikan hukuman mati
kepada Sriani dan Apit. Akan tetapi, hukuman itu tidak dijalankan. Algojo yang
sangat menyayangi Apit menyembunyikan Apit di sebuah hutan
Setelah itu,diangkatlah Rion menjadi panglimaCaruban. Rion kini
memiliki keris sakti mpu gandring. Rion
mengira bahwa Apit telah
meninggal. Rion melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Caruban yang
pimpinannya berubah menjadi pemimpin
yang berbuat sewenang-wenang. Rion pun
mengambil alih kekuasaan Caruban. Jaka Lawa berlindung di rumah algojo dan
mengaku menyesal karena telah membunuh Apit. Akhirnya, algojo pun membuka
rahasia bahwa sebenarnya Apit belum mati, tetapi hanya disembunyikan.
Apit bertarung
dengan Rion selama berhari-hari. Apit berhasil merebut kembali keris mpu
gandring dan membunuh Rion. Pada detik-detik terakhir kematian Rion, dia
menyampaikan bahwa selama ini dia selalu membela Apit di depan raja. Rion mengambil
alih kekuasaan istana karena Jaka Lawa berlaku seenaknya. Di sisi lain, dan
apit pun menyesal dan telah menyadari kesalahannya.Dan meminta maaf pada saat
itu juga sebelum Rion meninggal.
Nama : Daru Viki
No. : 06
Kelas : XA6
Perjalanan
Hidup Si Muthu
Muthu adalah seorang anak yang
hidup di sebuah desa terpencil bernama Desa Durian Runtuh. Dia hidup bersama
kedua orang tuanya yang hanya bekerja sebagai buruh tani, yang penghasilanya
tidak tetap. Bahkan terkadang mereka harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Hal ini membuat Muthu terbiasa membantu orang tuanya.
Setelah berumur 24 tahun Muthu
memutuskan untuk mengajak kedau orangtuanya untuk pergi ke Kota untuk mengubah
nasib. Mereka menjual rumah sebagai modal pergi ke kota dan melunasi hutang.
Untuk memangkas pegeluaran mereka memilih untuk berangkat ke kota dengan
menumpang truk angkutan barang . Bukanya sukses di kota kehidupan mereka justru
semakin sengsara, mereka tidak tahu tentang apa yang harus mereka kerjakan agar
bisa mencari uang.
Kehidupan Muthu menjadi semakin
sengsara saat kedua orangtuanya pergi meninggalkanya. Mereka tewas setelah
angkutan umum yang mereka tumpangi menabrak tiang listrik dan terbakar. Muthu
sempat terpuruk, namun dia bangkit dan kembali bekerja sebagai buruh angkut di
salah satu pasar tradisional. Namun pekerjaanya tidak bertahan lama, pasar
tempatnya bekerja digusur untuk pembangunan proyek “Meikarta”. Terpaksa, dia
harus mencari pekerjaan baru agar bisa mmenuhi kebutuhan hidupnya.
Suatu hari, saat Muthu bingung
pekerjaaan, dia melihat seseorang sedang dirampok. Berbekal kemampuan silat
yang ia pelajari di kampung, dia mencoba menolong orang itu dengan melawan
kawanan perampok tersebut. Akhirnya dia berhasil mengalahkan kawanan perampok
itu. Tak disangka, ternyata orang yang ia tolong adalah seorang saudagar kaya
bernama Tuan Dalang Ranggi. Sebagai balas budi Tuan Dalang Ranggi pun menawari
Muthu pekerjaan sebagai seorang tukang kebun di rumahnya.
Keesokan harinya Muthu mulai
bekerja di rumah Tuan Dalang Ranggi, dia mengenal orang-orang baru yang juga
bekerja di rumah Tuan Dalang Ranggi. Bukanya tanpa masalah, Muthu sudah
mendapat masalah dengan salah satu pegawai lain Ah Tong. Ah Tong adalah orang
keturunan cina yang sudah lama bekerja bersama Tuan Dalang Ranggi, namun dia
tidak suka dengan Muthu. Dia menganggap Muthu adalah orang Primitif yang akan
mengambil perhatian lebih dari Tuan Dalang Ranggi. Dia mencoba mengeluarkan
muthu dari rumah Tuan Dalang Ranggi dengan berbagai macam cara, namun semua
cara yang ia lakukan gagal. Justru Muthu malah semakin mendapat perhatian dari
Tuan Dalang Ranggi. Hal ini membuatnya semakin membenci Muthu.
Saat keadaan sedang sepi Ah Tong
menyerang Muthu, dan berkeinginan untuk membunuh Muthu. Muthu pun mencoba untuk
membela dirinya. Tanpa disengaja Muthu menusukan gunting rumput yang
dipegangnya. Ah Tong pun tewas terbunuh.
Nama : Dias Rachma
Rosalina
No : 07
Kelas : X6
Merpati Putih
Namaku
Toraja aku adalah seorang perantau dari desa terpencil di Negara Indonesia.
Kini aku merantau di pulau yang besar bernama Pulau Jawa. Toraja memiliki
impian besar : Ingin menjadi orang sukses.
Aku, adalah salah
seorang pedagang daging. Ya.. aku dilahirkan bersama hewan ternak yang selama
ini setia menemani hidupku. Setidaknya setiap pagi aku selalu mencium aroma
kotoran ternak dari belakang rumahku. Maka setiap pagi akan selalu ada teriakan
dari perempuan kesayanganku
“Toraja !!!
Bangun !!! Ayo bantu Ibumu sekarang ini”
Ibu, dialah
perempuan kesayanganku. Namun sekarang ia lemah, terkena penyakit tua dan
berkali-kali menggumamkan
“Toraja.. Aku
ingin melihatmu sukses”
Dari kalimat
itulah aku memutuskan untuk merantau di pulau ini.
Seperti biasa,
aku pergi ke pasar untuk menjual daging-daging segarku. Meski jumlahnya sedikit
karena modal yang masih minim, aku tetap berusaha. Namun ada yang berbeda dari
pasar ini. Lokasi pada tengah pasar ini ramai, setidaknya itulah yang aku
fikirkan karena lama – kelamaan seluruh penjual dan pembeli pergi untuk ke
tengah pasar sehingga menyebabkan tidak ada satu orang pun yang membeli daging
segarku. Maka dari itu aku segera pergi ke tengah pasar juga.
Jujur saja aku
tak melihat apapun di depan sana, karena banyaknya orang berdesak – desakan
untuk melihat apa yang terjadi di depan sana. Akhirnya aku memutuskan untuk
berdesak-desakan untuk sampai ke depan sana. Kuabaikan teriakan protes dari
orang – orang karena perilaku ku ini. Sampai akhirnya aku terjatuh dan
terjerembab ke depan. Dan aku mendongakkan kepala. Di situlah ada seorang yang
amat sangat kekar dan mengerikan. Ya.. dialah prajurit panglima di Pulau ini.
Mati sudah aku.
“Berani sekali
kau mendekat pada putri kami !!!”
Mulutku hanya
ternganga dan melihat prajurit itu.
“HEI !! DENGAR
TIDAK KAU ?!?”
Akhirnya aku
tersadar dan segera bangun dari tanah yang bagiku terasa keras ini. Dan
disitulah aku melihat perempuan yang amat sangat jelita di belakang prajurit
buruk rupa di depanku ini.
“Maaf Tuan,
apakah kau tertarik pada sayembara kami ?”
“Eh ?”
“Apa kau tak tau
Tuan ?”
“Eh.. Maafkan
aku”
“Apakah kau bisa
membuat kunci ?”
“Ya.. itulah
keahlianku”
“Prajurit, bawa
dia ke rumah”
“Hah ?”
“Siap Putri”
Dan aku pun
terkejut bukan main “ADA APA SEBENARNYA INI ?!” mungkin kalimat itulah yang
saat ini berada di kepalaku. Aku hanya menurut dengan apa yang dikatakan oleh
para prajurit sialan itu.
____________________________________________________________________
Pada
akhirnya Toraja pun sampai di rumah orang yang dipanggil “Putri” itu. Dan
ternyata Toraja dibawa ke semacam ruangan bawah tanah. Disitulah Toraja melihat
pintu yang ternyata merupakan tugas Toraja untuk membukanya. Toraja hanya
mengangguk dan meminta kepada Putri waktu tiga hari. Dan Putri pun menurut.
Setelah
tiga hari kemudian, Putri kembali lagi ke ruangan bawah tanah bersama para prajuritnya.
Di situlah Putri terkejut dengan apa yang dilihatnya. Toraja yang sedang duduk
di dalam pintu itu dengan emas di sekelilingnya. Dan Putri berkata kepada
Toraja bagaimana dia bisa melakukan itu. Maka Toraja hanya menjawab apa yang
aneh dengan ia dapat membuka pintu ini. Dan Putri menjawab, banyak juru kunci
di Pulau ini. Akan tetapi tak ada seorang pun yang berani mendekati atau bahkan
membuka ruangan ini. Karena hanya sebuah
mitos bodoh dan seram yang tersebar di penjuru pulau ini. Dan Putri menjelaskan
bahwa ayahnya lah yang menyebarkan isu itu.
Pada
akhirnya Putri membawa Toraja kepada ayahnya dan ayahnya tersenyum mengetahui
hal itu. Dan ayah Putri bertanya kepada Toraja apakah Toraja mengetahui mitos
yang tersebar itu, maka Toraja berkata tidak. Dan disitulah Regor, Ayah Putri
tertawa terbahak – bahak mengetahui hal tersebut. Dan Regor berkata “Jadilah
tangan kananku Toraja, aku memang mencari orang pemberani seperti kau. Yang
mampu mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan apa pun asalkah itu menjadi
kemampuanmu” Maka, beruntunglah seseorang bernama Toraja itu. Toraja : Tangan
kanan orang terkaya di Pulau Jawa.
_________________________________________________________________
“Toraja.. apakah
kau senang disini ?”
“Ya.. Tentu
Putri. Dengan seluruh kebaikan Ayah serta kebaikanmu, aku bahagia di sini”
“Hahaha.. lucu
dan polos sekali kau Toraja”
Ya.. itulah yang
aku inginkan. Ketika mulut mungilnya mengeluarkan suara yang amat renyah bagi
telingaku, dengan gerakan telapak tangan kanannya seakan – akan selalu
melindungi mulutnya ketika ia tertawa. Dan selepas tertawa, mata hitamnya akan
kembali melihatku lagi. Ya.. Aku, Toraja telah jatuh hati pada seorang saudagar
kaya di pulau ini. Aku telah tinggal bersama mereka selama 3 tahun ini.
_________________________________________________________________
Namun, kebahagiaan Toraja tak bertahan lama.
Datanglah seorang pria bernama Tigor. Ia adalah seorang akuntan yang dipanggil
oleh Regor, Ayah Putri untuk mengurusi bagian administrasi. Dan tak lama
kemudian ia juga jatuh hati pada Putri. Tentu, tak lama kemudian Tino juga
mengetahui bahwa Toraja juga mencintai Putri. Maka, niat jahat dari Tino untuk
Toraja pun muncul.
Sebagai seorang
akuntan, tentu Tino mengurusi serta mempunyai kewenangan pada masalah uang
serta administrasi. Dan disitulah rencana Tino. Menggunakan tanda tangan Toraja
sebagai tangan kanan Ayah Putri. Tak lama kemudian hal buruk pun terjadi,
Saudagar itu marah besar. Ia telah kehilangan keuntungan lebih dari
setengahnya. Maka, setelah diketahui ternyata hal itu adalah tanda tangan
Toraja dan ia dituduh sebagai koruptor di rumah itu. Saudagar pun sangat amat
kecewa. Ia tak percaya Toraja tega melakukan hal itu kepadanya. Akhirnya,
Toraja diusir oleh Ayah Putri. Dan Regor, Ayah Putri tak tau bahwa tanda tangan
itu ialah milik Tino yang dipalsukan sebagai tanda tangan Toraja.
___________________________________________________________________
“Toraja.. Apakah
kau suka dengan merpati ?”
“Ya.. ada apa
Putri ?”
“Karena aku
lihat, setiap hari di pekarangan rumah kau selalu memberi makan para merpati”
“Aku kagum pada
mereka Putri”
“Mengapa..?”
“Mereka dapat
terbang bebas ke dunia serta tempat yang mereka inginkan. Menghirup udara dari
berbagai penjuru. Namun mereka masih ingat dengan satu hal tempat mereka
pulang, yakni pasangan mereka. Maka sejauh apapun mereka berkelana, akan tetap
kembali apapun yang terjadi”
Disitulah Putri
menangis. Memeluk seorang Toraja, seorang perantau yang pemberani serta baik
hati. Dan disitulah Putri mengatakan kalimat
“Nanti..
kembalilah padaku Toraja”
Dengan itu Toraja
meninggalkan rumah saudagar kaya itu dan meninggalkan Putri. Dan memiliki
tujuan baru. Yaitu kembali kepada Putri.
Nama : Dinda
Tika Primadani
No : 08
Kelas : x6
PETANGGUH NEGERI
Pada sebuah
desa hiduplah seseorang yang bernama Tuah,ia hidup bersama keluarganya ayah dan
ibunya,ayahnya bernama Pak Mahmud ibunya bernama Bu Merdu. Tuah memiliki jiwa
kebenarian yang sangat tinggi. Tetapi mereka tidak berada pada kondisi yang
mampu bisa dikatakan dari keluarga yang tidak sepenuhnya mampu. Pada saat itu,semua orang
disungai duyung mendengar kabar tentang Raja Bintan yang baik dan sopan kepada
rakyatnya. Mendengar kabar itu Pak Mahmud segera berkata ke istrinya ,”Ayo kita
segera pergi ke Bintan agar kita mudah untuk mencari pekerjaan “. Pak Mahmud
dengan keluarganya segera pergi ke Bintan , negeri yang besar itu .Pada suatu
malam Pak Mahmud bermimpi bulan turun dari langit cahayanya penuh diatas kepala
Tuah. Seluruh tubuh Tuah berbau wangi wangian . Pada siang harinya Pak Mahmud
punmenceritakan pada istrinya Bu Merdu tentang mimpinya semalam itu. Setelah
mendengar cerita tentang mimpi semalmnya Pak Mahmud itu Bu Merdu langsung
memberikan kain pada Tuah,Bu Merdusangat menyayangi Tuah,Tuah pun diberi makan
nasi kunyit dan telur ayam tiap hari, Bu Merdu juga memanggil para pemuka agama
untuk keselamatan Tuah.
Ia berkata “Aku meminta tolong kepada kalian
semua untuk menjaga anakku,si Tuah”. Suatu hari Hang Tuah sedang membelah kayu
untuk persediaan. Lalu ada pemberontak yang datang ke tengah pasar, sehingga
banyak orang yang mati dan luka-luka pada saat itu. Orang-orang pemilik toko
banyak yang lari pulang kekampungnya. Gemparlah Negri bintan itu dan terjadi
kekacauan dimana mana. Kemudian ada
seseorang lari menyelamatkan diri dengan berkata “Hai Tuah lari lah
masuk ke kampong selamtkan diri ,hendak mati kau kalau tetap berdiam disini.”.
Ibunya melihat dari atas toko bahwa ada pemberontak yang akan menusukkan
keris kepada Tuah ,ibunya berkata
“Anakku cepatlah lari selamatkan diri” Tuah belum juga lari hingga pemberontak
itu merasa kesal. Kemudian Tuah pun merasa marah dan kesal kepada pemberontak
itu, pergilah hang tuah melawan pemberontak itu dengan kapaknya. Lalu
pemberontak itu datang ke hadapan hang tuah lalu menikamnya bertubi tubi, maka
hang tuah pun melompat dan mengelak dari tikaman orang itu. Hang tuah lalu
mengayunkan kapaknya ke kepala orang itu, lalu terbelahlah kepala orang itu dan
mati. Kemudian karena kejadian itu, baginda raja bintan sangat mensyukuri
adanya hang tuah. Jika ia tidak datang ke istana, pasti ia akan
dipanggil Sang Raja. Maka Tumenggung pun berdiskusi dengan pegawai-pegawai lain
yan juga iri hati kepada Hang Tuah. Setelah diskusi itu, datanglah mereka ke
hadapan Sang Raja. Maka
saat Sang Baginda sedang duduk di tahtanya bersama
para bawahannya, Tumenggung dan segala pegawai-pegawainya datang berlutut, lalu
menyembah Sang Raja,”Hormat tuanku, saya mohon ampun dan berkat, ada banyak
berita tentang penghianatan yang sampai kepada saya. Berita-berita itu sudah
lama saya dengar dari pegawai-pegawai saya.” Setelah Sang Baginda mendengar hal itu, Raja pun terkejut lalu bertanya, “Hai kalian
semua, apa saja yang telah kalian ketahui?” maka seluruh menteri-menteri itu
menjawab,” Hormat tuanku, saya mohon ampun dan berkat, untuk datang saja hamba
takut, karena yang melakukan hal itu, tuan sangat menyukainya. Baiklah kalau
tuan percaya pada perkataan saya, karena jika tidak, alangkah buruknya nama
baik hamba, seolah-olah menjelek-jelek kan orang itu. Setelah Baginda mendengar
kata-kata Tumenggung yang sedemikian itu, maka Baginda bertitah,”Siapakah orang itu, Si Tuah kah?” Tumenggung
menjawab ,”Siapa lagi yang berani melakukannya selain Si
Tuah itu. Saat pegawai-pegawai hamba memberitahukan hal ini pada hamba, hamba
sendiri juga tidak percaya,
lalu hamba melihat Si Tuah sedang
berbicara dengan seorang perempuan di istana ini. Perempuan tersebut bernama Bu Setia. Hamba takut ia melakukan sesuatu pada
perempuan itu, maka
hamba dengan dikawal datang untuk
mengawasi mereka.” Setelah Baginda mendengar hal itu, murkalah ia, sampai
mukanya berwarna merah padam. Lalu ia bertitah kepada para pegawai yang berhati
jahat itu,”Pergilah, singkirkanlah si durhaka itu!” Si Tuah pun disembunyikan dihutan oleh Bendahara kerajaan. Di pihak lain Pak Jebat dilantik oleh Raja menggantikan Si Tuah. Lalu keris Tuah telah dianugerahkan kepada Pak Jebat yang dulu adalah kawan dekat
Tuah. Pak Jebat menyangka Tuah
telah meninggal karena hukuman mati yang dijatuhkan Raja. Kemudiah Pak Jebat melakukan pemberontakan kepad Raja dan
mengambil alih kekuasaan istana. Tidak
seorang pun yang bisa
melawan Jebat baik itu pendekar atau panglima yang ada di Malaka, karena Pak Jebat sudah kebal dengan bantuan keris Tuah. Raja terpaksa melarikan diri dan berlindung di rumah bendahara.
Akhirnya pada waktu tu Raja baru menyesal telah membunuh Tuah
yang tidak bersalah. Inilah saatnya Bendahara memberi tau bahwa Tuah masih hidup. Tuah kemudiannya telah dipanggil pulang dan ditugaskan untuk membunuh Jebat. Akhirnya Tuah
berhasil merampas keris
miliknya dari Pak Jebat, setelah tujuh hari pertarungan. Lalu Tuah
membunuh Pak Jebat. Dalam pertarungan ini,
Jebat menjelaskan bahwa dulu dia membela
sahabatnya Tuah yang telah difitnah dan dijatuhi hukuman
mati oleh Raja. Tapi
dipihak lain, Tuah telah membantu Raja yang sebelum
itu menjatuhkan hukuman tanpa bukti yang kuat.
Nama :
Dwi Hamzah Mochammad Irfan
No :
09
Kelas :
XA6
Panjul
Panjul adalah seorang anak miskin.
Bapaknya bernama Mahmud dan ibunya Sri. Mereka tinggal di sebuah gubug di Desa
Blimbing. Berawal dari terdengarnya kabar bahwa Walikota Madiun adalah seorang
walikota yang adil dan bijaksana. Madiun pun menjadi negeri yang masyhur
sehingga menjadi tujuan banyak orang, tidak terkecuali Mahmud, Sri, dan Panjul.
Mereka pindah ke Madiun untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Pada suatu
malam, Mahmud bermimpi bulan turun dari langit. Cahayanya penuh di pusar
Panjul. Kemudian Mahmud terbangun dan mengangkat Panjul, yang saat itu masih
berusia 12 tahun, lalu diciumnya. Seluruh tubuh Panjul berbau sangat harum.
Mahmud menceritakan mimpi itu kepada istrinya lalu meminta pemuka agama untuk
mendoakan Panjul.
Seperti biasa, Panjul membantu
orangtuanya memecah biji kemiri. Tiba-tiba pemberontak datang ke tengah pasar
dan membuat keributan. Banyak orang yang mati dan luka-luka. Semua orang
melarikan diri, kecuali Panjul. Panjul melawan pemberontak itu dan
menghabisinya dengan palu hingga para pemberontak kalah. Sahabat Panjul, yaitu
Sogol, Setro, Kemis, dan Sibun terkejut karena Panjul berhasil mengalahkan para
pemberontak itu.
Pada suatu hari, Bejat mengajak
sahabatnya-sahabatnya untuk pergi mencari ilmu. Namun, di tengah perjalanan
mereka bertemu dengan para pemberontak. Ia dan sahabatnya berhasil mengalahkan
mereka. Ternyata, para pemberontak akan membuat kerusakan di Madiun. Panjul pun
kembali ke Madiun dan menyerahkan para pemberontak ke Walikota. Karena
keberanian mereka, mereka akhirnya diangkat sebagai prajurit kota oleh
Bendahara.
Madiun merupakan kota yang besar dan
makmur. Kebesaran kota itu hingga terdengar oleh kota-kota tetangga. Namun,
Walikota Madiun sebagai pemimpin besar belum juga memiliki istri. Untuk itu,
Walikota Madiun ditemani Panjul dan sahabatnya, pergi ke Jakarta untuk melamar
anak Walikota Jakarta, yaitu Sulastri. Selama di Jakarta, Panglima Jakarta yang
tidak suka kepada Pemerintahan Madiun mencoba membunuh prajurit Madiun yang
gagah berani, yaitu Panjul. Berbagai cara dilakukan untuk membunuh Panjul,
namun selalu gagal. Kemudian, Panglima Jakarta diperintah oleh Walikota Jakarta
membunuh Panjul dengan bantuan Marni yang terkenal hebat dengan cangkulnya.
Akan tetapi, Panjul mampu mengalahkan Marni dan berhasil merebut cangkul dari
tangan Marni. Karena keberanian Panjul, ia pun diberi gelar laksamana.
Panjul pun berencana balas dendam
kepada Walikota Jakarta karena telah berencana membunuhnya. Panjul dan
sahabatnya kemudian mandi di kamar mandi Walikota Jakarta. Padahal, kamar mandi
tersebut hanya boleh digunakan oleh Walikota Jakarta saja. Kemudian, Walikota
Jakarta mengetahui hal tersebut dan marah besar. Panjul pun meminta maaf dengan
alasan bahwa ia tidak mengetahui kalau tempat itu tempat khusus.
Setelah menikahi Sulastri, Walikota
Madiun dan rombongan kembali ke Madiun. Sesampainya di Madiun, Kusna yang dari
Jakarta iri dengan keberanian Panjul. Kusna akhirnya memberi tahu Walikota
Madiun kalau Panjul telah mandi di kamar mandi Walikota Jakarta sebagai balas
dendam. Walikota Madiun pun akhirnya marah dan mengusir Panjul.
Panjul pergi ke Kurungan untuk
melanjutkan hidup. Di Kurungan Panjul bertemu dengan Lina. Panjul mempunyai
pikiran juka ia membawa Lina ke Madiun ia akan diampuni oleh Walikota Madiun. Panjul
pun mendekati Lina dengan perasaan suka, begitu pula dengan Lina. Tetapi, Lina
sakit hati karena Lina akan dinikahkan dengan Walikota Madiun, bukan dengan
Panjul. Berkat ramuan jamu Panjul, akhirnya Lina mau ikut ke Madiun dan menjadi
istri kedua Walikota Madiun. Akhirnya, Panjul diampuni oleh walikota.
Kusna yang masih iri kepada Panjul
mengetahui bahwa diantara Panjul dan Lina saling mencintai. Kemudian Kusna
membuat rencana untuk menjebak Panjul. Panjul dipertemukan dengan Lina dan
terjadilah fitnah berzina. Walikota Madiun yang sangat marah memerintahkan
Bendahara untuk memberikan hukuman mati. Namun, hukuman itu tidak dilaksanaka.
Bendahara yang sangat menyayangi Panjul akhirnya menyembunyikannya di sebuah
hutan sebelah Kota Madiun.
Diangkatlah Setro menjadi laksamana
Kota Madiun. Setro kini memiliki cangkul sakti Marni. Setro telah mengira kalau
Panjul telah meninggal. Setro kemudian melakukan pemberontakan di Madiun karena
walikota telah berbuat sewenang-wenang. Setro pun mengambil alih kekuasaan
karena ia memiliki cangkul sakti yang menjadikannya tak terkalahkan. Walikota
Madiun berlindung di rumah Bendahara dan mengaku menyesal telah membunuh
Panjul. Akhirnya, Bendahara membuka rahasia bahwa sebenarnya Panjul belum mati.
Panjul akhirnya dibebaskan dan diperintah untuk membela raja.
Panjul bertarung dengan Setro selama
berhari-hari. Panjul berhasil merebut cangkul Marni dan membunuh Setro. Pada
detik-detik terakhir kematian Setro, ia menyampaikan bahwa selama ini ia selalu
membela Panjul di depan walikota. Setro memberontak dan mengambil kekuasaan
karena Walikota Madiun berlaku sewenang-wenang. Di sisi lain, Panjul justru
membela walikota yang telah memberinya hukuman mati tanpa alasan yang kuat.
Nama : Enrico N.D.A
No : 10
Kelas : XA6
Agung
Agung adalah
seorang anak miskin. Bapaknya bernama Suntoyo dan ibunya Sriyani. Mereka
tinggal di sebuah gubug di pinggiran Sungai Mberan. Berawal dari terdengarnya
kabar bahwa raja di kerajaan Bangunsari adalah seorang raja yang adil dan
bijaksana. Bangunsari pun menjadi negeri
yang masyhur. Seperti halnya negeri masyhur, Bangunsari menjadi tujuan banyak
orang, tidak terkecuali Suntoyo, Sriyani, dan Agung. Mereka pindah ke
Bangunsari untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Seperti biasa,
Agung membantu orang tuanya membelah kayu. Tiba-tiba pemberontak datang ke
tengah pasar membuat keributan. Banyak orang mati dan luka-luka. Semua warga di
pasar melarikan diri, tetapi tidak dengan Agung. Dia melawan pemberontak itu
dan menghabisinya dengan menggunakan kapak sehingga kepala pemberontak
terbelah. Sahabat-sahabat Agung, yaitu Mulyono, Somad, Karman, dan Sutarjo,
terkejut karena Agung membunuh pemberontak itu..
Kabar tentang keberanian Agung dan sahabatnya menumpas perompak terdengar sampai ke kalangan kerajaan. Agung dan sahabatnya diangkat menjadi prajurit Bangunsari oleh Bendahara. Agung yang lebih unggul dibandingkan sahabatnya pun semakin menunjukan ketangkasannya dalam menjaga dan melindungi kerajaan Bangunsari.
Raja Bangunsari sebagai raja yang besar belum juga memiliki istri. Terdengar kabar bahwa anak Bendara kerajaan Ngrawan yang bernama Surti sangat cantik jelita dan ingin menikahinya. Kemudian raja menuju ke Ngrawan. Selama di Ngrawan, Panjul yang tidak suka terhadap kerajaan Bangunsari mencoba membunuh prajurit yang terkenal gagah berani, yaitu Agung. Berbagai cara Panjul membunuh Agung, tetapi selalu gagal. Kemudian Panjul yang diperintah oleh Raja Ngrawan untuk membunuh Agung, meminta bantuan Tejo yang terkenal sakti karena kerisnya. Akan tetapi, seorang Tejo yang sakti pun tetap dapat dikalahkan oleh Agung dengan diambil kerisnya. Keris Tejo yang sakti itu dipersembahkan oleh Agung kepada Raja Bangunsari. Berkat keberanian Agung, Raja Bangunsari menyerahkan keris sakti itu untuk Agung. Selama keris itu berada di tangan Agung, dia tidak dapat dikalahkan oleh musuh. Agung pun diberi gelar laksamana.
Setelah menikahi Surti, Raja Bangunsari yang diiringi rombongan kembali ke Bangunsari bersama istrinya. Sesampainya di Bangunsari, Silo yang berasal dari Blimbing merasa iri terhadap Agung karena selalu dipuji-puji Raja Bangunsari. Silo pun memberi tahu Raja Bangunsari bahwa perbuatan Agung ketika mandi di kolam Raja Bangunsari adalah perbuatan yang disengaja untuk membalas dendam. Raja Bangunsari pun marah dan mengusir Agung. Setelah Agung pergi, Mulyono diangkat menjadi pengawal Raja Bangunsari.
Agung pergi ke Jagalan untuk melanjutkan hidup. Di Jagalan, Agung bertemu dengan Mawar. Agung mempunyai pikiran bahwa jika dia dapat membawa Mawar ke Bangunsari, raja akan memaafkannya dan Agung dapat kembali menjadi laksamana di Bangunsari. Agung pun mendekati Mawar dengan perasaan suka. Begitu pun sebaliknya, Mawar mencintai Agung. Akan tetapi, Mawar sakit hati bahwa dibawanya Mawar ke Bangunsari adalah untuk dinikahkan dengan Raja Bangunsari, bukan dengan Agung. Berkat mantra Agung, Mawar menjadi benci terhadap Agung dan mau dijadikan gundik Raja Bangunsari. Kemudian Agung dimaafkan oleh raja dan dipuji-puji karena telah berhasil membawa wanita yang sangat dicintai raja.
Kabar tentang keberanian Agung dan sahabatnya menumpas perompak terdengar sampai ke kalangan kerajaan. Agung dan sahabatnya diangkat menjadi prajurit Bangunsari oleh Bendahara. Agung yang lebih unggul dibandingkan sahabatnya pun semakin menunjukan ketangkasannya dalam menjaga dan melindungi kerajaan Bangunsari.
Raja Bangunsari sebagai raja yang besar belum juga memiliki istri. Terdengar kabar bahwa anak Bendara kerajaan Ngrawan yang bernama Surti sangat cantik jelita dan ingin menikahinya. Kemudian raja menuju ke Ngrawan. Selama di Ngrawan, Panjul yang tidak suka terhadap kerajaan Bangunsari mencoba membunuh prajurit yang terkenal gagah berani, yaitu Agung. Berbagai cara Panjul membunuh Agung, tetapi selalu gagal. Kemudian Panjul yang diperintah oleh Raja Ngrawan untuk membunuh Agung, meminta bantuan Tejo yang terkenal sakti karena kerisnya. Akan tetapi, seorang Tejo yang sakti pun tetap dapat dikalahkan oleh Agung dengan diambil kerisnya. Keris Tejo yang sakti itu dipersembahkan oleh Agung kepada Raja Bangunsari. Berkat keberanian Agung, Raja Bangunsari menyerahkan keris sakti itu untuk Agung. Selama keris itu berada di tangan Agung, dia tidak dapat dikalahkan oleh musuh. Agung pun diberi gelar laksamana.
Setelah menikahi Surti, Raja Bangunsari yang diiringi rombongan kembali ke Bangunsari bersama istrinya. Sesampainya di Bangunsari, Silo yang berasal dari Blimbing merasa iri terhadap Agung karena selalu dipuji-puji Raja Bangunsari. Silo pun memberi tahu Raja Bangunsari bahwa perbuatan Agung ketika mandi di kolam Raja Bangunsari adalah perbuatan yang disengaja untuk membalas dendam. Raja Bangunsari pun marah dan mengusir Agung. Setelah Agung pergi, Mulyono diangkat menjadi pengawal Raja Bangunsari.
Agung pergi ke Jagalan untuk melanjutkan hidup. Di Jagalan, Agung bertemu dengan Mawar. Agung mempunyai pikiran bahwa jika dia dapat membawa Mawar ke Bangunsari, raja akan memaafkannya dan Agung dapat kembali menjadi laksamana di Bangunsari. Agung pun mendekati Mawar dengan perasaan suka. Begitu pun sebaliknya, Mawar mencintai Agung. Akan tetapi, Mawar sakit hati bahwa dibawanya Mawar ke Bangunsari adalah untuk dinikahkan dengan Raja Bangunsari, bukan dengan Agung. Berkat mantra Agung, Mawar menjadi benci terhadap Agung dan mau dijadikan gundik Raja Bangunsari. Kemudian Agung dimaafkan oleh raja dan dipuji-puji karena telah berhasil membawa wanita yang sangat dicintai raja.
Silo yang masih iri
terhadap Agung mengetahui bahwa diantara Agung dan Mawar saling mencintai.
Sillo bersama Sugeng membuat rencana untuk menjebak Agung. Agung dipertemukan
dengan Mawar dan terjadilah fitnah berzina. Raja Bangunsari sangat marah dan
memerintahkan Bendahara untuk memberikan hukuman mati kepada Mawaer dan Agung.
Akan tetapi, hukuman itu tidak dijalankan. Bendahara yang sangat menyayangi
Agung menyembunyikan Agung di sebuah hutan di hulu Bangunsari.
Diangkatlah Mulyono menjadi laksamana kerajaan Bangunsari. Mulyono kini memiliki keris sakti Tejo. Mulyono mengira bahwa Agung telah meninggal. Mulyono melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Bangunsari yang rajanya berubah menjadi raja yang berbuat sewenang-wenang. Mulyono pun mengambil alih kekuasaan istana. Akhirnya, Bendahara pun membuka rahasia bahwa sebenarnya Agung belum mati, tetapi hanya disembunyikan. Agung dibebaskan dan diperintahkan untuk membela raja.
Agung bertarung dengan Mulyono selama berhari-hari. Agung berhasil merebut kembali keris Tejo dan membunuh Mulyono. Pada detik-detik terakhir kematian Mulyono, dia menyampaikan bahwa selama ini dia selalu membela Agung di depan raja. Mulyono memberontak dan mengambil alih kekuasaan istana karena raja Bangunsari berlaku sewenang-wenang. Di sisi lain, Agung justru membela raja yang telah memberinya hukuman mati tanpa alasan yang kuat.
Diangkatlah Mulyono menjadi laksamana kerajaan Bangunsari. Mulyono kini memiliki keris sakti Tejo. Mulyono mengira bahwa Agung telah meninggal. Mulyono melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Bangunsari yang rajanya berubah menjadi raja yang berbuat sewenang-wenang. Mulyono pun mengambil alih kekuasaan istana. Akhirnya, Bendahara pun membuka rahasia bahwa sebenarnya Agung belum mati, tetapi hanya disembunyikan. Agung dibebaskan dan diperintahkan untuk membela raja.
Agung bertarung dengan Mulyono selama berhari-hari. Agung berhasil merebut kembali keris Tejo dan membunuh Mulyono. Pada detik-detik terakhir kematian Mulyono, dia menyampaikan bahwa selama ini dia selalu membela Agung di depan raja. Mulyono memberontak dan mengambil alih kekuasaan istana karena raja Bangunsari berlaku sewenang-wenang. Di sisi lain, Agung justru membela raja yang telah memberinya hukuman mati tanpa alasan yang kuat.
Komentar
Posting Komentar